BANDA ACEH - Sejumlah kabupaten/kota di Aceh dilanda banjir sejak beberapa hari terakhir, dan Aceh Selatan menjadi daerah terparah dengan korban terdampak mencapai 11.626 jiwa menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas mengatakan kabupaten/kota di Tanah Rencong yang masih dilanda banjir hingga kini meliputi Kota Lhokseumawe, Subulussalam, Kabupaten Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara.
“Wilayah banjir paling terdampak di Aceh Selatan, yakni Kecamatan Kluet Tengah, Sawang, Trumon Timur, Kota Bahagia, Kluet Selatan, Kluet Utara, Trumon Tengah dan Bakongan. dengan korban terdampak 11.626 jiwa dalam 3.347 kepala keluarga (KK) dengan prediksi kerugian mencapai Rp16 miliar,” kata Ilyas dikutip Antara, Rabu, 10 November.
Bencana banjir masih terus mengintai masyarakat Aceh di tengah kondisi curah hujan tinggi. Saat ini petugas BPBD kabupaten/kota telah dikerah ke lapangan untuk terus melalukan pendataan dan siaga antisipasi banjir.
Data sementara, kata Ilyas, banjir di Simeulue di terjadi di Desa Lubang Hulu, Abail, Kuala Baro dan Suak Bulu dengan korban terdampak 452 jiwa dalam 155 KK. Kemudian banjir di Subulussalam meliputi Desa Suka Maju, Jabi-Jabi, Sigrun dengan korban terdampak 773 KK.
Sementara di Aceh Singkil banjir terjadi di Desa Bulusema dengan korban terdampak 457 jiwa dalam 65 KK. Serta banjir di Aceh Tengah meliputi Desa Isaq dan Uring, serta banjir Aceh Tenggara terjadi di wilayah Kecamatan Tanoh Luas, Babul Rahmah dan Lawe Sumur.
“Di Lhokseumawe banjir masih menggenangi wilayah Desa Asan Kareung, Mane Kareung, Rayeuk Kareung, Kumbang Punteut dengan ketinggaian air 30 centimeter. Kita di BPBA ada tim kaji cepat yang sudah turun ke lapangan,” katanya.
BACA JUGA:
Secara menyeluruh, data sementara BPBA menyebutkan banjir dan longsor di Aceh selama November 2021 mengakibatkan korban terdampak mencapai 12.674 jiwa dalam 4.375 KK di 37 desa dalam 24 kecamatan seluruh Aceh.
“Bencana alam ini merendam 161 unit rumah dan dengan dampak kerusakan terhadap tiga sarana pendidikan, satu sarana pemerintahan, satu jembatan dan 57 hektare sawah dengan total kerugian ditaksir Rp17 miliar,” katanya.
Ilyas mengimbau BPBD kabupaten/kota untuk siaga dan bersiap-siap apabila terjadi bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor di daerah-daerah dengan intensitas curah hujan tinggi.