JAKARTA - Sebanyak 27 gampong atau desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, dilaporkan terendam banjir akibat hujan ekstrem di wilayah setempat.
“Informasi dari Pusdalops BPBD Aceh Selatan, kondisi terakhir air belum surut,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Antara, Jumat, 26 Agustus.
Ilyas menjelaskan, banjir di Aceh Selatan mulai terjadi pada Kamis lalu sekitar pukul 16.37 WIB. Banjir dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kabupaten setempat, sehingga membuat debit air sungai meluap.
“Cuaca ekstrem melanda delapan kecamatan di Aceh Selatan, sehingga mengakibatkan banjir merendam rumah masyarakat dengan ketinggian air sekitar 30-50 centimeter,” kata Ilyas.
Ia menyebutkan, kecamatan terdampak meliputi Kecamatan Sawang dengan total enam desa, Meukek sebanyak sembilan desa, Kecamatan Kota Bagia, Kluet Tengah, dan Pasie Raja masing-masing satu desa.
Selanjutnya Kecamatan Labuhanhaji Barat sebanyak empat desa, Labuhanhaji Timur dua desa, dan Kecamatan Labuhanhaji Tengah sebanyak tiga desa.
Untuk korban terdampak, kata llyas, data sementara baru diketahui 145 jiwa dalam 41 kepala keluarga (KK) di dua desa Kecamatan Sawang.
“Selebihnya korban terdampak di kecamatan lain masih dalam pendataan, begitu juga dengan dampak material akibat banjir ini,” katanya.
Ia menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. BPBD Aceh Selatan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemantauan kondisi banjir sekaligus pendataan.
Selain Kabupaten Aceh Selatan, menurut Ilyas, banjir juga merendam rumah warga milik 20 KK di Desa Trans Sigulai, Kecamatan Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue.
Kata Ilyas, banjir di Simeulue juga mulai terjadi pada Kamis, kemarin, sekitar pukul 14.22 WIB. Banjir yang merendam rumah warga ini juga disebabkan cuaca ekstrem yang melanda di Kabupaten Simeulue.
“Ketinggian air sekitar 1,5 meter. Sementara sebanyak 15 KK terdampak banjir harus mengungsi ke SD Transmigrasi setempat,” kata Ilyas.
BPBD Simeulue juga telah telah menyalurkan bantuan masa panik bagi korban. Petugas terus melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi kejadian.
BACA JUGA:
“Informasi terkini yang diterima Pusdalops BPBA bahwa air belum surut,” katanya.