DENPASAR - Video berdurasi 22 detik memperlihatkan banyak sampah yang mengappung di Perairan Pelabuhan Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.
Video itu, menjadi viral di media sosial karena terlihat sampah plastik hingga organik mengapung dan berserakan di perairan tersebut. Video itu, diunggah akun Instagram @aditself19 di Instragram.
Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Bali, Permana Yudiarso mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan.
"Kalau kita lihat videonya lokasinya di Pantai Kusamba. Kami coba cek,” kata Yudiarso, saat dihubungi, Selasa, 9 Noveber.
Munculnya sampah-sampah tersebut disebut dipengaruhi dua faktor. Pertama, sumber asal sampah itu dari daratan atau pulau-pulau di sekitar tempat itu dan kedua adanya pola arus yang membawa sampah itu ke laut.
"Pola arusnya yang akhirnya membawa sampah itu dari muara sungai, parid, dan got. Kemudian ke laut yang didorong oleh arus," imbuh Yudiarso.
Menurutnya, fenomena sampah di laut juga karena faktor musim hujan. Bila musim hujan, sampah-sampah dari daratan yang masuk ke sungai atau saluran air akan terbawa ke laut.
"Jadi berdasarkan hasil penelitian dari banyak ahli di Bali sendiri, 50 hingga 60 persen sampah yang masuk ke laut dari daratan Pulau Bali sendiri atau pulau-pulau di sekitarnya," paparnya.
BACA JUGA:
Pihaknya mengatakan bermacam jenis sampah mulai dari plastik hingga organik tetapi yang paling banyak sampah organik seperti daun-daun, pelepah pisang, dan lain sebagainya. Untuk pembersihan dilakukan dengan menjaring mengikuti pola arus.
Menurut Yudiarso, musim sampah yang akan banyak ditemui di perairan Bali terutama di kawasan Kabupaten Badung, Bali, seperti di Pantai Kuta, Canggu dan sekitarnya pada Januari dan Februari, puncak musim hujan.
"Biasanya Bulan Januari dan Februari itu yang paling puncak. Sebelumnya, musim hujan mulai November ini, nanti Desember musim hujan. Mulai, puncaknya Januari dan Februari. Tapi ini belum puncak sudah kayak gini (banyak sampah di laut)," ujarnya. (*)