Kapolres Semarang: Daftar Polisi Tak Ada Pungutan Sepeser Pun, Tak Perlu Jual Sawah atau Sapi
Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya (Foto: jatengprov.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Penerimaan calon anggota polisi dijamin transparan dan tidak ada pungutan liar. Sebab, Polri telah menyiapkan aplikasi Whistle Blowing System (WBS) dan Clear and Clean Betah yang bisa digunakan untuk memantau proses seleksi.

Melansir jatengprov.go.id, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan hal itu pada penandatanganan nota kesepakatan antara Polres dengan Pemkab Semarang untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para siswa sekolah menengah atas yang berminat, di Pendapa Rumah Dinas Bupati setempat, Senin, 8 November. 

Disampaikan, dengan aplikasi tersebut nilai tes yang diperoleh para pendaftar calon anggota polisi dapat dipantau. Keterbukaan itu berlaku untuk seleksi calon siswa Akpol, pendidikan bintara, maupun pendidikan khusus tamtama Brimob dan Polairud.

“Daftar polisi tidak ada pungutan sepeserpun. Jadi tidak perlu lagi jual sawah atau sapi untuk jadi anggota polisi,” tegasnya.

Menurutnya, isu tentang calo yang mau membantu menjadi anggota polisi masih ada di kalangan warga. Namun, dia memastikan seluruh tahapan seleksi dilaksanakan secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis (Betah).

Terkait penandatanganan nota kesepakatan, kapolres menyampaikan, pihaknya akan memberikan pembinaan dan pelatihan bagi para siswa agar siap menghadapi proses seleksi, baik aspek fisik, ideologis, akademis, dan aspek terkait lainnya. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, para siswa yang berpotensi lolos seleksi akan didata.

Yang kemudian, lanjutnya, dibentuk tim khusus untuk melakukan seleksi awal dan mempersiapkan mereka menuju proses seleksi selanjutnya.

“Sehingga nantinya yang telah terseleksi pada awal ini mampu bersaing dengan peserta dari daerah lain,” ujarnya.

Kapolres berharap, langkah pembinaan dan pelatihan ini dapat menghasilkan calon anggota polisi yang berkualitas.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha berharap, kerja sama yang dilakukan tersebut dapat membantu generasi muda menjadi anggota polisi yang bermutu dan humanis.