Bagikan:

JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono menjelaskan, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak Puslabfor Polri terkait ledakan di rumah orangtua aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Papua, Veronica Koman.

"Barang bukti disita ada serpihan kertas, ada cat merah atau plastik yang penuh dengan cat merah. Kemudian kita temukan kabel ada baterai juga disitu," kata Kasat Reskrim kepada wartawan, Senin 8 November, sore.

Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), barang bukti tersebut dibawa ke Mapolrestro Jakarta Barat.

"Kita sudah mengamankan barang bukti atau benda yang kita curigai di TKP, kemudian kita bawa ke Polres Jakbar untuk dilakukan analisa," ujarnya.

Namun saat ditanya perihal latarbelakang peristiwa tersebut, Kasat belum bisa memastikan motif dibelakangnya.

"Kami belum tau motif pelakunya, kami masih mendalami. Tapi itu kesengajaan, ada orang yang melakukan," katanya.

Hingga Senin sore ini, Penyidik Satuan Reserse Kriminal Porkes Metro Jakarta Barat masih mengumpulkan keterangan dari para saksimata kejadian.

"Ada lima orang saksi sudah kita periksa, diantaranya pemilik rumah, pembantu serta sekuriti setempat," ujarnya.

Meski membenarkan adanya suara ledakan, Kasat memastikan ledakan itu merupakan ledakan kecil.

"Tidak ada kerusakan dan korban jiwa baik luka maupun meninggal dunia. Bisa dibilang ledakan rendah atau low," paparnya.

Seperti diketahui, dari lokasi kejadian juga ditemukan sepucuk surat di garasi rumah yang berisi pesan, sebagai berikut:

"Warning!!! If The Police and Aparat dalam Maupun Luar Negeri Tidak Bisa Menangkap Veronika Kuman @Hero Pecundang dan Pengecut, Kami Terpanggil Bumi Hanguskan Dimanapun Bersembunyi. Maupun Gerombolan Pelindungmu".

"Iya di TKP kita temukan kertas ada tulisan yang menanda mengancam seperti itu," jelas Joko.

Polres Metro Jakarta Barat masih terus melakukan pemeriksaan dan melakukan analisa terkait peristiwa ledakan itu.

"Kita menduga memang ada dua orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut. Kalau dari pengamatan CCTV, kita liat memang dua orang menggunakan sepeda motor. Iya dia ngelempar ke balik pagar," terang Joko.