Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada perdagangan Senin 3 Agustus. Rupiah dibuka melemah tipis 5 poin ke level Rp14.605 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Atiston Tjendra mengatakan, pagi ini terlihat dolar AS masih menguat terhadap nilai tukar emerging markets karena kekhawatiran pasar masih meninggi terhadap penularan virus COVID-19 di seluruh dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi global.

"Beberapa negara melaporkan terjadinya second wave atau gelombang kedua seperti di Vietnam, Jepang, Tiongkok, Hongkong, Australia, negara-negara di Eropa dan lain-lain," ujar Ariston kepada VOI.

Selaim itu, yield obligasi pemerintah AS kembali mendapatkan tekanan yang berarti meningkatnya permintaan terhadap obligasi tersebut.

"Ini mengindikasikan banyak pelaku pasar yang masuk ke aset aman. Yield obligasi tersebut menyentuh level terendah baru sejak Maret 2020 di 0,522 persen akhir pekan lalu," jelasnya.

Ia memprediksi, har ini rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp14.700 dengan potensi support di Rp14.500 per dolar AS.

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik bergerak bervariasi. Mata uang yang menguat, dipimpin oleh dolar Taiwan yang terapresiasi 0,17 persen.

Disusul baht Thailand dan rupee India yang masing-masing menguat 0,11 persen dan 0,05 persen. Baht Thailand dan yen Jepang terlihat terkerek tipis 0,04 persen, dan 0,01 persen.

Sementara mata uang yang menlemah di hadapan dolar AS, yakni dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,26 persen. Disusul peso Filipina (0,16 persen), dolar Singapura (0,09 persen),d an yuan China (0,03 persen).