Kai EXO dalam <i>The Performers Act</i> Karya Gucci
Kai (Instagram @zkdlin)

Bagikan:

JAKARTA - Lini busana Gucci menyajikan sebuah film pendek melalui kanal YouTube-nya. Dalam segmen “The Performers”, Gucci membangun sebuah konsep busana yang dipadukan dengan kehidupan serta sudut pandang artis yang masuk ke dalam segmen tersebut. Setelah menghadirkan The Performers Act yang diperankan oleh aktor film, kini Gucci menampilkan The Performers Act untuk merayakan lini busana bersama kelima tokoh hiburan.

Ambasador global sekaligus anggota grup EXO, Kai, menjadi penutup cerita The Performers Act yang dibagi menjadi lima cerita. Setelah The Clementines, Ghali, Daniela Vega, Natasha Lyonne, kini Kai masuk ke dalam sebuah plot yang diarahkan oleh Lucy Luscombe. Luscombe adalah seorang sutradara untuk film pendek serta memegang bagian naskah dan pengarahan untuk proyek independen.

Melalui film pendek The Performers, Kai diminta untuk traveling menyusuri waktu dan tempat dalam perjalanan hidupnya. Adegan dimulai saat Kai sedang melakukan sesi make up untuk sebuah syuting, saat itu Kai dihujani pertanyaan oleh seorang penanya yang berperan sebagai narator di awal film. Kemudian, Kai terlempar ke sebuah masa di mana ia bisa melihat kehidupan ayahnya serta perkembangannya sejak penari grup EXO itu tumbuh mencintai dunia menari.

Narasi di dalam video tersebut berisi pertanyaan demi pertanyaan yang sudah pernah ditanyakan oleh awak media. Layaknya bintang populer yang tidak memiliki waktu, Kai selalu sigap menjawab pertanyaan tanpa melihat kepada si penanya.

Kai memulai ceritanya ketika ia mulai menonton orang sedang menari di layar televisi. Kai bercerita, ayahnya adalah seseorang yang ingin menjadi pelukis. Tetapi karena ditentang oleh orang tuanya, ayah Kai menghapus cita-cita tersebut. Setelah menyadari Kai memiliki bakat dan jiwa menari, ayah Kai mendukung keputusan tersebut - agar pemain drama Andante itu bisa mengembangkan kariernya.

Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Ibu Kai hanya ingin anaknya fokus sekolah. Kai mengaku ia tidak cukup pintar berhitung tetapi ia mengklaim dirinya pandai. Kai mulai mengesampingkan sekolah dan memilih mengikuti les tari. Berharap permasalahan bisa cepat selesai, ibunya lalu mengajak Kai mencari es krim. Saat ditanya perasaan tersebut, Kai berkata; “Beberapa jawaban tidak selalu didengarkan, tetapi dirasakan.”

Kemudian adegan berpindah ketika Kai melihat sosok anak kecil yang berlari di tengah padang rumput. Di sisi lain, seseorang sedang melukis Kai di tengah padang rumput tersebut. Di situlah Kai mulai menari yang dibarengi oleh narasi; “Mimpi yang terbagi hidup di dunia yang berbeda.” Ini ditujukan kepada sang ayah yang sudah tiada.

Cerita cinta Kai kepada keluarga dan kehidupan menarinya ditutup dengan anggukan Kai, sebuah tanda puas dengan apa yang ia lakukan selama hidupnya. Video kampanye hasil kerja sama Gucci, Vogue, dan GQ ini menampilkan sisi Kai yang personal namun tetap kuat dalam bercerita melalui ekspresi yang dihasilkan olehnya. Sementara itu, Kai diumumkan menjadi ambasador global untuk produk kaca mata Gucci.