JAKARTA - Belum sampai sepekan rapper Juice Wrld meninggal dunia, industri musik dunia kembali berduka. Frontwoman duo Roxette, Marie Fredriksson tutup usia pada 9 Desember waktu Amerika. Kabar duka ini pertama kali dikonfirmasi oleh manajernya.
Marie Fredriksson mengalami kanker sejak tahun 2002. Saat itu, ia ditemukan tidak sadarkan diri di dapur akibat menjalani olahraga. Setelah melalui pengobatan intensif, dia dinyatakan sembuh. Namun akibat pengobatan itu, dia mengalami buta sebelah.
Fredriksson sempat melakukan pengobatan pada mata kanannya. Ia pun kembali bermusik dan tampil di hadapan publik dengan menggelar tur konser bersama Roxette dari 2008 hingga 2016. Tidak lama, kanker kembali menggerogoti Fredriksson. Setelah 17 tahun berjuang menghadapi penyakitnya, penyanyi bersuara merdu ini akhirnya menyerah.
Setelah kematiannya, ucapan belangsukawa berdatangan termasuk dari rekannya di Roxette, Per Gessle. Melalui akun Twitter Roxette ia menulis: “Waktu berjalan begitu cepat. Tidak lama kita menghabiskan siang dan malam di apartemenku yang kecil berbagi mimpi yang mustahil. Dan mimpi yang kita bisa bagikan! Saya merasa terhormat bertemu talentamu dan kemurahanmu. Semua cinta untukmu dan keluargamu. Semuanya tidak akan pernah sama lagi.”
Time goes by so quickly. It’s not that long ago we spent days+nights in my tiny apartment sharing impossible dreams. And what a dream we eventually got to share! I’m honoured to have met your talent+generosity. All my love goes to you+your family. Things will never be the same. pic.twitter.com/MQwkjEozl3
— Roxette (@TheRealRoxette) December 10, 2019
BACA JUGA:
Sedikit menengok ke belakang. Marie Fredriksson dan Per Gessle kali pertama bertemu pada tahun 1970 ketika mereka berada di bandnya masing-masing, yaitu Strul & Ma Mas Barn serta Gyllene Tider. Pada 1986, keduanya bergabung dan memproduksi sebuah single bertajuk Neverending Love.
Jika Anda pernah mendengar lagu It Must Have Been Love yang menjadi soundtrack film Pretty Woman (1990) berarti Anda menjalani masa remaja yang indah. Lagu tersebut adalah salah satu hit yang dipopulerkan oleh Roxette. Ya, mereka dikenal dengan lagu-lagu cintanya yang syahdu dan romantis.
It Must Have Been Love dirilis dalam empat versi berbeda. Versi pertama diperkenalkan pada tahun 1987, yang diikuti oleh inkarnasi paling sukses - versi yang sedikit diedit - untuk soundtrack film Pretty Woman yang dibintangi Julia Roberts dan Richard Gere.
Selama "Join the Joyride! World Tour" pada tahun 1991, band ini merekam versi musik country yang diceploskan ke dalam album Tourism (1992). Versi bahasa Spanyol dari rekaman Pretty Woman kemudian dirilis pada tahun 1996 dan disertakan ke dalam album kompilasi mereka Baladas en Español. Dan terakhir, versi pertunjukan orkestra dari konser mereka pada 2009 di Night of the Proms dimasukkan dalam album studio mereka, Traveling (2012).
Tidak hanya soal cinta, Fredriksson pernah menuangkan pengalamannya melawan penyakit kanker dalam sebuah lagu berjudul The Change. Sementara dalam buku biografinya, ia juga sempat bercerita tentang sakitnya tersebut. “Setiap hari saya pikir saya bersyukur bisa duduk di sini. Dan saya masih bisa bernyanyi,” tulis Fredriksson.
Marie Fredriksson meninggal pada usia ke-61 tahun. Selamat jalan, pemilik suara emas dan pencipta soundtrack cinta generasi 90-an.