<i>Update</i> COVID-19 per 6 April: Pertama Kali Penambahan Kasus Lebih dari 200 Sehari
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Achmad Yurianto (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Senin, 6 April pukul 12.00 WIB. Telah terjadi penambahan 218 kasus positif dalam satu hari. 

Pada Minggu, 5 April, pasien positif virus corona sejumlah 2.273 orang, kemudian hari ini bertambah menjadi 2.491 orang. Kenaikan kasus pada hari ini merupakan rekor tertinggi dengan pertambahan lebih dari 200 kasus sejak pengumuman kasus pertama kali pada 2 Maret lalu.

"Penambahan kasus baru konfirmasi positif COVID-19 ini dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR, bukan pemeriksaan rapid test. Sebanyak 218 kasus baru sehingga total menjadi 2491 kasus," tutur Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin, 6 April. 

Ada penambahan sebelas kasus pasien yang meninggal dunia, dengan total per hari ini mencapai 209 orang yang meninggal. Per hari ini, terjadi penambahan 28 kasus pasien yang dinyatakan sembuh. Total pasien sembuh menjadi sebanyak 192 orang. 

Jumlah kasus positif yang semakin bertambah, diyakini Yuri, merupakan gambaran bahwa masih masih ada penularan kasus positif virus corona tanpa gejala yang berada di tengah-tengah masyarakat. Namun, sayangnya banyak yang belum menyadari karena infeksi virus corona bisa tanpa gejala. 

"Kami sadar, bertambahnya kasus setiap hari karena masih ada sumber penularan yang susah kita deteksi karena sebagian dari mereka merupakan kelompok orang tanpa gejala (OTG)," jelas Yuri. 

"OTG adalah orang yang dalam tubuhnya berkembang virus dan menyebar ke sekitarnya melalui droplet pada sast bicara, bersin, dan batuk. Sementara, yang bersangkutan tidak merasakan bahwa dirinya sakit," tambah dia. 

Oleh karenanya, Yuri sekali lagi menekankan kepada masyarakat untuk lebih aktif menghindari penularan COVID-19 dengan menggunakan masker dan mencuci tangan menggunakan air sabun, serta diimbau keras untuk tidak mudik.

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Achmad Yurianto (Istimewa)

Di Jakarta

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak se-Indonesia. Jika melihat situs resmi Pemprov DKI yakni corona.jakarta.go.id pada hari ini kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 1.268 kasus. Dari total kasus, sebanyak 791 pasien dirawat di rumah sakit, 284 isolasi mandiri di rumah, 67 orang sembuh, dan 126 orang meninggal dunia. 

Sebanyak 2.098 orang masuk dalam pasien dalam pengawasan (PDP), dengan rincian 905 di antaranya masih melakukan perawatan, dan 1.193 orang sudah pulang perawatan. Sementara, 2.531 orang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP), dengan 518 masih menjalani proses pemantauan dan 2.013 telah selesai dipantau. 

"Adapun tenaga kesehatan yang terpapar 118 orang positif, (di antara mereka) sembuh 20 orang dan berasal dari 41 Rumah Sakit di DKI Jakarta," tutur Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemprov DKI, Catur Laswanto. 

Berdasarkan data yang masuk di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, sampai hari ini ada sebanyak 621 jenazah yang proses pemakamannya menggunakan protap COVID-19. Protap yang dilakukan, di antaranya yakni jenazah harus dibungkus dengan plastik, harus dimakamkan kurang dari empat jam, serta petugas pemakamannya harus menggunakan alat pelindung diri (APD). 

"Tapi, mohon ini dicatat yang betul, jangan sampai salah, jangan sampai bingung. Karena data yang meninggal itu tidak sepenuhnya yang positif. Ada jenazah yang berstatus ODP dan PDP," ungkap Catur.