Erick Thohir yang Menyebut BUMN Transportasi Siap Rugi Akibat COVID-19
Pesawat Garuda Indonesia. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan-perusahaan pelat merah, khususnya yang bergerak di sektor transportasi, siap merugi lantaran pandemi virus corona atau COVID-19. Apalagi saat ini di Indonesia jumlah kasus positif terus bertambah.

Awalnya, Erick Thohir ditanya mengenai sektor BUMN mana saja yang mengalami kerugian akibat pandemi COVID-19. Namun, Erick tak menjawab secara detiil mengenai kerugian tersebut.

Ia hanya mengatakan, BUMN transportasi siap rugi. Sebab, operator transportasi harus tetap beroperasi di tengah melemahnya pergerakan pasar atau demand.

"Kalau masalah untung rugi nanti lah jangan hari ini. Yang pastikan kemarin saya udah sampaikan, pada saat-saat ini pasti BUMN seperti Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia, kapal feri, siap rugi," ujar Erick dalam siaran langsung melalui video conference, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa, 24 Maret.

Meski demikian, Erick mengatakan, saat ini Kementerian BUMN tengah mengkaji sejumlah perseroan agar tetap tumbuh di tengah pandemi. Adapun kajian itu dilakukan bersama-sama antara pemerintah pusat dan daerah. Kajian ini diperlukan agar kebijakan yang diambil untuk masing-masing subsektor pada masa mendatang tepat.

"Kebijakan menurunkannya kita bersinergi dengan pemerintah daerah dan juga pusat. Karena BUMN itu bukan regulator tapi kita korporasi ini yang coba kita maksimalkan," jelasnya.

Terkait adanya kebijakan social distancing atau pembatasan interaksi sosial, Erick memastikan seluruh perusahaan BUMN, khususnya di bidang perbankan, akan tetap beroperasi. Artinya, bank-bank pada hari kerja masih akan melayani masyarakat seperti biasa.

"Perbankan harus tetap buka dan bukan berarti rugi," tuturnya.

Erick menjelaskan, perbankan didorong untuk tetap beroperasi lantaran dalam waktu dekat pemerintah akan mengucurkan bantuan langsung tunai atau BLT kepada masyarakat. Umumnya, bantuan-bantuan itu disalurkan lewat bank pelat merah yang telah bermitra dengan kementerian atau lembaga terkait.

"Apalagi kalau ke depannya nanti ada program BLT pastikan banyak perusahaan-perusahaan perbankan BUMN yang menjadi tempat penyaluran langsung ke rakyat," jelasnya.

Di sisi lain, Erick tetap optimistis Indonesia akan segara pulih dari wabah COVID-19. "Saya yakin Indonesia ini negara besar. Pasti akan membaik dalam waktu beberapa bulan ke depan," ucapnya.