JAKARTA - Juventus mencatat rekor 15 kali juara Coppa Italia setelah di laga final mengalahkan Atalanta 1-0 di Stadion Olimpico, Kamis,16 Mei 2024 dini hari WIB. Pelatih Massimiliano Allegri pun tak peduli bila dirinya dipecat setelah membawa Juve meraih trofi juara.
Juve terakhir kali menjadi juara Coppa Italia pada 2021. Saat itu, Bianconeri juga mengalahkan Atalanta dengan skor 2-1. Kini, tim asuhan Allegri mengulang sukses setelah menaklukan La Dea lewat gol tunggal Dusan Vlahovic.
Allegri pun mengukuhkan sebagai pelatih pertama yang sudah lima kali memenangi Coppa Italia. Sebelumnya, dia menyamai rekor Sven Goran Eriksson dan Roberto Mancini yang mengangkat trofi itu empat kali.
Juve juga menjadi klub tersukses dan paling sering juara Coppa Italia. Unggul jauh dengan AS Roma yang menduduki peringkat dua yang tercatat sembilan kali juara.
"Saya sangat senang dengan penampilan pemain. Mereka membawa kebahagiaan bagi klub, fans dan saya sendiri. Menjadi juara jelas tak mudah. Tetapi ini adalah DNA kami," kata Allegri.
"Saya ingin sekali merayakannya bersama suporter dan pemain. Saya sangat menghormati klub dan siapa pun. Saya tak ada masalah dengan siapa pun di klub. Jadi saya ingin merayakannya bersama pemain yang tampil luar biasa. Meski kami gagal Scudetto, tetapi kami lolos ke Liga Champions dan memenangi Coppa Italia," ucapnya.
Allegri pun tak masalah bila akhirnya dia dipecat meski membawa La Vecchia memenangi Coppa Italia. Pasalnya dia sudah membangun pondasi yang solid sehingga tim tetap kuat meski tak lagi ditanganinya
"Bila saya tak lagi menangani Juventus musim depan. paling tidak saya sudah meninggalkan sebuah tim yang kuat. Tetapi saya tidak tahu apa pun [apakah dipertahankan atau tidak]. Yang pasti, di Juventus menang adalah segalanya. Jadi klub upun akan melakukan evaluasi atas pencapaian musim ini," ujar Allegri yang kontraknya berakhir pada 2025.
Musim ini memang menjadi salah satu musim yang buruk bagi Allegri. Dirinya menjadi sasaran kritik setelah Juve gagal bersaing di Serie A Italia.
Bahkan Juve akhirnya turun ke posisi empat setelah digeser Milan dan Bologna. Meski demikian, Allegri tak merasa keberhasilan ini sebaga bentuk balas dendam atas kritikan yang ditujukan kepada dia.
"Ini adalah persoalan respek, sikap dan evaluasi. Saya tentu merasa senang berada di klub yang luar biasa. Saya sudah lama di sini dan hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada klub. Saya mendapat kesempatan memenangi berbagai trofi," katanya.
Di laga itu, Vlahovic sudah membobol gawang Atalanta lewat gol cepat yang memanfaatkan umpan dari Andrea Cambiaso.
Dia menaklukkan kiper Marco Carnesecchi saat laga baru berjalan empat menit. Ternyata, ini menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga final.
Penyerang tim nasional Serbia ini juga mencetak gol di final Coppa Italia 2022. Saat itu, Juve melawan AC Milan dan kalah 4-2.
Vlahovic menjadi pemain ketiga Juve yang mencetak gol pada dua final setelah John Charles (1958-59, 1959-60) dan Savino Bellini (1937-38, 1941-42).
"Saya sulit berkata-kata.Yang jelas, saya hanya ingin berterima kasih kepada semuanya," kata Vlahovic yang merasa senang bisa menjadi penentu kemenangan Juve.
"Kami tahu kami menghadapi lawan yang sulit. Namun pada akhirnya kami bisa meraih target yang memang sudah ditetapkan di awal tahun ini," ujar dia lagi.
اقرأ أيضا:
Vlahovic pun meminta maaf karena gagal membawa Juve meraih Scudetto. "Saya minta maaf karena gagal Scudetto. Harus diakui Inter Milan layak memenanginya," kata eks penyerang Fiorentina ini.
Vlahovic sesungguhnya sempat mencetak gol kedua. Namun gol itu dianulir wasit karena dia dalam posisi offside. Meski demikian, Juve berhasil mempertahankan keunggulan itu sampai akhir pertandingan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)