أنشرها:

JAKARTA - Upaya menggelontorkan paket bantuan senjata kepada militer Ukraina untuk melawan Rusia dengan nilai yang fantastis oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden jelang lengser, dikritik keras Presiden terpilih AS, Donald Trump.

"Saya rasa, itu seharusnya tidak diizinkan. Tidak, jika ada kemungkinan — tentu saja tidak, hanya beberapa minggu sebelum saya mengambil alih," kata Trump dalam konferensi pers yang luas di resor Mar-a-Lago miliknya, Palm Beach, Florida, AS, Senin 16 Desember waktu setempat, dikutip AFP, Selasa 17 Desember

Trump juga mengungkapkan kemarahannya karena di masa transisi pemerintahan, pihaknya tidak dilibatkan dalam pembahasan atau diskusi terkait kebijakan bantuan militer, yang salah satunya mengizinkan pasukan Ukraina menggunakan senjata AS untuk menyerang Rusia dari jarak jauh.

Adapun Biden memberikan izin yang telah lama diimpikan Ukraina untuk menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi atau HIMARS milik AS untuk menyerang tentara Rusia ratusan mil dari perbatasannya.

"Mengapa mereka melakukan itu tanpa menanyakan apa yang ada dipikiran saya? Saya tidak akan membiarkannya melakukan itu. Saya pikir itu adalah kesalahan besar," kata Trump.

Trump menegaskan Biden itu "bodoh". Trump pun membuka kemungkinan membatalkan bantuan militer ke Ukraina itu setelah dilantik. 

"Mungkin saja [mencoret bantuan militer ke Ukraina]. Saya pikir itu adalah hal yang sangat bodoh untuk dilakukan," kata Trump.

Meresponsnya, Gedung Putih menampik tuduhan terhadap Pemerintahan Biden. Pihak Gedung Putih mengatakan kebijakan bantuan militer ke Ukraina itu dibuat setelah melalui musyawarah berbulan-bulan sebelum Pilpres AS bulan lalu.

"Yang dapat saya pastikan adalah bahwa dalam percakapan yang telah kami lakukan dengan mereka sejak pemilihan umum, dan yang telah kami lakukan di berbagai tingkatan, kami telah menjelaskan kepada mereka logika di baliknya, pemikiran di baliknya, mengapa kami melakukannya," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby tentang koordinasi Pemerintahan Joe Biden di masa transisi jelang kepemimpinan Trump.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)