Harga Makanan dan Minuman Mulai Mahal, Kerek Inflasi Oktober ke Level 0,12 Persen
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jika pada Oktober 2021 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan catatan pada September 2021 dengan deflasi minus 0,04 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi bulan lalu terjadi karena adanya kenaikan harga pada seluruh indeks kelompok pengeluaran, diantaranya makanan, minuman, kelompok pakaian dan alas kaki, bahan bakar rumah tangga, kelompok transportasi, serta kelompok pendidikan.
“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2021 sebesar 0,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 1,66 persen,” ujarnya saat menggelar konferensi pers virtual, Senin, 1 November.
Dijelaskan Margo, Dari 90 kota, 68 kota mengalami inflasi dan 22 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,06 persen dan terendah terjadi di Banyuwangi dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02 persen.
Baca juga:
- ‘Diserang’ Rizal Ramli Soal Garuda Indonesia, Peter Gontha: Jangan Gitu dong, Gue Dikucilin juga Sama Direksi
- Lobi Presiden Erdogan di G20 Italia, Jokowi Ingin Pasar CPO RI Kembali Bergeliat di Turki
- Rizal Ramli Soroti Peter Gontha yang Bongkar Borok Garuda Indonesia: Enak Aja Sekarang Mau Dibangkrutin, Sopo Penjahatnya?
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,70 persen dan terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,02 persen.
“Komponen inti pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Oktober) 2021 sebesar 1,23 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 1,33 persen,” tutup Margo.