Lobi Presiden Erdogan di G20 Italia, Jokowi Ingin Pasar CPO RI Kembali Bergeliat di Turki
Presiden Joko Widodo (kanan) ketika bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah membidik peningkatan ekspor produk olahan sawit crude palm oil (CPO) ke Turki yang saat ini mengalami kendala pengembangan pasar.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menggelar konferensi pers virtual usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu di KTT G20 Italia.

Menurut Airlangga, Indonesia berupaya mengoptimalkan kerangka kerja sama dengan Turki yang tertuang dalam Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT CEPA).

“Kita tahu bersama jika CPO Indonesia punya pasar besar di Turki, namun saat ini sedang turun sehingga untuk mengembalikannya kita perlu mengakselerasi," ujarnya, Minggu, 31 Oktober.

Untuk merealisasikan kepentingan tersebut, Presiden Jokowi disebut telah mengutus Menteri Perdagangan sebagai pejabat teknis yang akan mengatur jalannya perundingan lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu diperoleh informasi pula jika Presiden Erdogan telah menerima undangan untuk datang ke Indonesia. Dikatakan jika kunjungan akan dilaksanakan pada awal tahun depan.

"Saya menantikan kunjungan Yang Mulia (Presiden Erdogan) ke Indonesia pada Januari atau Februari 2022. Saya yakin kunjungan ini akan makin mempererat hubungan Indonesia dan Turki. Untuk itu, Menteri Luar Negeri kedua negara untuk mempersiapkan kunjungan dengan baik," kata Presiden Jokowi.

Untuk diketahui, data yang dirilis oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut sampai dengan Agustus 2021 nilai ekspor CPO berjumlah 4,42 miliar dolar AS. Sementara ekspor CPO khusus ke wilayah Eropa cenderung mengalami stagnasi dengan catatan terakhir 1,4 juta ton pada Agustus 2021.