Menko Airlangga: Indonesia Harus Ambil Momentum untuk Mengatur Agenda Besar G20

JAKARTA - Indonesia bisa mengambil momentum dari pandangan baik dunia internasional selama ini. Sebagai negara yang dianggap berhasil dalam menangani pandemi COVID-19 sekaligus percepatan dalam pemulihan ekonomi nasional, Indonesia bisa menjadi sebuah contoh. Begitu pula saat menjadi tuan rumah Presiden G20 yang prestisius.

"Ini adalah pertemuan terbesar dunia di antara pemimpin berpengaruh, yang akan menjadi pusat perhatian dunia," ujar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dalam pidato pembukaan kuliah umum Golkar Institute yang disampaikan virtual Rabu 27 Oktober.

Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian ini menjelaskan, dari pertemuan G20 pada tahun 2022, Indonesia sebagai tuan rumah memiliki peluang besar untuk mengatur agenda dan membujuk negara-negara lain tentang jalan terbaik ke depan di dunia pascapandemi.

"Kita juga bisa menjadi suara dunia yang sedang berkembang, suara dengan nada ramah tetapi dengan tujuan yang jelas, suara nalar di dunia dengan meningkatnya ketegangan kekuatan besar, yang secara mengkhawatirkan bergerak di jalan yang mungkin disesali oleh semua orang," ucap Airlangga Hartarto.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) lebih jauh menyatakan bahwa suara Indonesia harus mewakili sekaligus menjadi suara kemanusiaan dan demokrasi.

"Kita harus tetap bersahabat, kita bukan mengejar ketakutan atau keangkuhan, tetapi untuk saling merangkul dalam semangat harapan dan kepentingan bersama," terang Airlangga.

Airlangga secara khusus menyampaikan pujiannya kepada pakar tentang Asia dan Indonesia asal Singapura, Prof. Kishore Mahbubani. Penasehat Golkar Institute tersebut berpendapat bahwa Indonesia sekarang dalam posisi yang baik untuk memainkan peran seperti itu.

"Profesor Kishore bisa menjelaskan bahwa dalam konteks kepemimpinan dan demokrasi di dunia saat ini, Indonesia patut berbangga," jelas Airlangga.

"Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia, sangat beragam, dengan ribuan pulau, tempat yang tidak mudah bagi siapapun untuk memerintah. Namun, di bawah hari-hari tergelap di tengah pandemi COVID-19, kita berhasil menjaga demokrasi dan ekonomi kita relatif sehat," imbuhnya.

Airlangga menegaskan, dari keberhasilan penanganan pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi, dan stabilitas politik, demokrasi Indonesia akan menjadi lebih kuat. Ekonomi nasional menurutnya akan tumbuh lebih baik lagi.

"Kami telah menunjukkan kepada dunia bahwa kami telah berhasil melakukan banyak hal yang dianggap tidak mungkin di dunia yang sedang berkembang serta menumbuhkan bunga demokrasi dengan merangkul keberagaman, dengan memeluk Islam dan moderasi, dan dengan membiarkan kebebasan berkembang dengan tetap menjaga ketertiban dan kesopanan," jelasnya.

Airlangga Hartarto menegaskan, meskipun Indonesia dilanda pandemi, tetapi dibandingkan dengan apa yang terjadi dikebanyakan negara lain, Indonesia diberkati dengan ekonomi yang tangguh.

"Rekor kami sejauh ini adalah yang terbaik di Asia, dalam hal tingkat rebound setelah atau selama pandemi," tegas Airlangga.

"Jika kita melanjutkan tren positif ini di tahun-tahun mendatang, Indonesia akan menjadi satu dari lima ekonomi terbesar dunia,jauh sebelum kita merayakan 100 tahun Kemerdekaan Indonesia di tahun 2045. Inilah impian kita yang terdalam: kuat, sehat, negara yang masuk akal, kekuatan untuk kebaikan di dunia," pungkasnya.