Sebut Global Warming Ancaman Nyata, Megawati: Saya Bukan Menakuti
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, pemanasan global atau global warming menjadi isu yang harus menjadi perhatian semua pihak. Apalagi sudah banyak tanda-tanda alam yang mengamini kondisi tersebut memang tengah terjadi.
Salah satu kondisi yang disinggung adalah pencairan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Menurut Mega, es ini bukan hanya meleleh tapi terpotong dan menimbulkan dampak di negara lain seperti di Bhutan.
"Esnya patah-patah dan membuat di daerah Bhutan, Himalaya itu, terjadi danau yang terdiri dari es. Sehingga selalu diamati oleh UNESCO. Bahwa kalau suatu ketika satu saja retak, ini disaster bagi Bhutan. Bisa sebagian Bhutan itu tenggelam," kata Megawati saat membuka acara Pelatihan Kebencanaan 'Lanina, Fenomena dan Dampaknya' yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, Rabu, 27 Oktober.
"Saya menceritakan ini bukan dengan maksud menakuti, tidak. Ini adalah sebagai sebuah pengetahuan kita. Mengapa sekarang kita tidak bisa lagi berpikir normal. Rasanya ya sudah SOS," imbuh Presiden ke-5 RI tersebut.
Dengan adanya kondisi ini, Megawati kemudian mengingatkan kepala daerah punya peran besar untuk mencegah terjadinya bencana yang kerap terjadi karena kelalaian.
Baca juga:
- PDIP: Dunia Politik Kita Aneh, Sukanya Menyerang Tapi Yang Bagus Tak Diikuti
- Soal Calon Presiden 2024, PDIP: Bukan Hanya Dilihat dari Hasil Survei
- Kepala BKKBN Sebut Stunting Jadi Gangguan Terbesar Generasi Emas 2045
- Persagi Sebut Aceh Alami Malnutrisi Beban Ganda, Diabetes, Hipertensi dan Jantung Mengintai
"Sebetulnya terjadi yang namanya bencana alam itu karena kelalaian, termasuk dari pimpinan-pimpinan daerah yang kurang menanggapi. Bahwa (bencana alam, red) ini sebetulnya paling tidak bisa dihindari dengan tentunya bantuan teknologi, dan kesadaran manusianya sendiri," tegasnya.
Megawati mengatakan dirinya kerap menyuarakan tentang kebencanaan bukan karena tujuan tertentu. Tapi, ia ingin semua pihak sadar dan mampu menanggulangi bencana yang bisa melanda kapan saja.
"Mari kita gotong-royong untuk misalnya bagaimana mengubah tata ruang," ujarnya.
Apalagi, bencana alam sudah pasti terjadi seperti dialog yang pernah dilakukannya dengan mantan
Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore sebagai lawan bicara Mega dalam sesi dialog pernah mengatakan, Indonesia adalah negara yang rentan mengalami bencana karena berada di kawasan cincin api atau ring of fire pasifik. Al Gore bahkan menunjukkan peta prediksi dan potensi bencana kepada Megawati.
"Ini lihat, akan terjadi disaster, Mega. Kalau tidak semuanya awareness-nya (kesadarannya, red) itu kuat, kewaspadaannya kuat dari seluruh dunia, (maka akan hancur, red). Jadi tidak hanya asal ngomong. Beliau bilang begitu.
Karena apa? Akibat pemanasan global," ungkapnya.
Sehingga dia berpesan kepada semua pihak untuk selalu waspada. Apalagi, bencana kerap mendatangkan kerugian finansial seperti yang pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada dirinya.
"Tolong, saya bukan mau sok-sokan. Saya ingin berbagi pengalaman. Bahwa ini sebenarnya bisa (kita antisipasi, red) asal kita gotong royong,"
"Sebelum terjadi bencana, jadi pencegahan dan pasca bencana sudah direncanakan, lalu diorganisir," demikian Megawati.