Produsen Sari Roti Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Penjualan Rp2,43 Triliun dan Laba Rp209,7 Miliar di Kuartal III 2021
JAKARTA - Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan peningkatan kinerja di sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini mampu meraup pertumbuhan laba di kuartal III 2021.
Dalam laporan keuangan Sari Roti, dikutip Rabu 27 Oktober, ROTI meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp209,7 miliar. Laba ini tumbuh 65 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sementara, penjualan ROTI di periode tersebut turun tipis 0,41 persen menjadi Rp 2,43 triliun. Direktur ROTI Ida Simatupang mengatakan, pendapatan itu ditopang peningkatan kontribusi penjualan dari kanal tradisional maupun penjualan dari kanal modern yang terus membaik.
Meski kenaikan harga bahan-bahan baku sepanjang tahun ini telah menekan margin laba kotor pada periode Januari-September 2021 menjadi 54,3 persen, namun margin EBITDA dan margin laba bersih tetap membaik menjadi 18,1 persen dan 8,6 persen dengan pengelolaan biaya yang terukur.
"Berbekal strategi penjualan yang akurat dan berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas, kami tidak hanya berhasil mempertahankan penjualan tetapi juga sukses meningkatkan profitabilitas secara signifikan walau di tengah pandemi," ujar Ida dalam keterangan tertulis.
Baca juga:
- London Sumatra, Perusahaan Sawit Milik Konglomerat Anthony Salim Ini Raup Penjualan Rp2,18 Triliun dan Laba Rp501,22 Miliar
- Produsen Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Laba Rp219 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp300 Miliar
- Produsen Indomie Milik Konglomerat Anthony Salim Ini Raup Pendapatan Rp28,2 Triliun di Semester I 2021
- Produsen Sari Roti Milik Konglomerat Anthony Salim Bakal Buyback Saham, Siapkan Dana Rp480 Miliar
Selanjutnya pada neraca perusahaan, tercatat posisi kas dan setara kas per 30 September 2021 sebesar Rp860,9 miliar yang utamanya didorong hasil akumulasi kas dari aktivitas operasi selama 9 bulan pertama tahun 2021 yang mencapai Rp506,2 miliar.
Ida melanjutkan, bila memperhitungkan total pinjaman perusahaan yang hanya Rp496,6 miliar maka rasio kas bersih terhadap ekuitas adalah 12,3 persen.
"Kondisi neraca yang sangat kuat ini akan sangat berguna untuk mendukung strategi bisnis ROTI di kemudian hari," tambah Ida.
Sebagai informasi, produk-produk Sari Roti telah mampu menjangkau 34 provinsi melalui lebih dari 70.000 gerai di seluruh Indonesia. Perusahaan telah mengoperasikan 14 pabrik yang tersebar di berbagai lokasi strategis dengan kapasitas produksi total 5 juta potong roti per hari.