El Clasico, Hari Penghakiman bagi Koeman Jika Takluk dari Real Madrid di Camp Nou
JAKARTA – Duel El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid, akan selalu menarik untuk disimak. Meski kedua klub yang merajai Liga Spanyol ini tak memiliki pemain mega bintang yang pantas digaungkan, namun laga Minggu, 24 Oktober waktu setempat di Stadion Camp Nou selalu menyajikan ketegangannya sendiri. Tak peduli, meski status Barca saat ini jauh dari pucuk pimpinan klasemen.
El Real yang masih terpaku di posisi ketiga klasemen sementara, dengan 17 poin dari delapan laga, ingin menjadikan laga ini sebagai momen untuk kembali merebut pimpinan klasemen. Bagi Barca, yang mengoleksi 15 poin dari delapan laga dan berada di ranking ke-8 klasemen, juga berharap kembali masuk zona Champions, jika berhasil mengutip tiga angka dari rival bebuyutannya tersebut.
Manajer Barcelona Ronald Koeman mengatakan timnya akan bermain tanpa rasa takut ketika mereka menjamu Real Madrid di el Clasico edisi pertama musim ini. Mereka tentu tak ingin menodai laga ini sebagai kekalahan kedua mereka musim ini.
Rumor pun terhembus tentang posisi Koeman yang tak aman jika sampai kalah, maka ia harus angkat koper dari Barcelona. Presiden Barca, Joan Laporta, memang memutuskan untuk memberinya penundaan eksekusi atas penampilan buruk Barca selama bulan ini. Namun jika sampai mempermalukan diri di kandang, opsi penundaan bukan lagi pilihan tepat.
Namun kemenangan beruntun Barca melawan Valencia dan Dynamo Kiev minggu ini telah mengurangi tekanan pada Koeman untuk saat ini. Apalagi jika menang melawan Madrid akan memberi bonus bagi mereka untuk melompati posisi tim asuhan Carlo Ancelotti di klasemen sementara.
“Kami telah memenangkan dua pertandingan berturut-turut dan sensasinya bagus,” kata Koeman dalam konferensi pers, Sabtu. "El Clasico adalah salah satu pertandingan terpenting musim ini dan kesempatan untuk menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar. Hasilnya penting, tetapi itu tidak akan menentukan karena jalan masih panjang.
“Kami harus bermain tanpa rasa takut. Kami percaya diri. Kami tahu apa yang bisa kami lakukan dan kami ingin menunjukkan itu. Kami berada di kandang, kami akan memiliki penggemar di belakang kami dan saya tidak akan pergi ke pertandingan itu dengan rasa takut," ungkap Koeman dengan penuh percaya diri.
Koeman sebelumnya mengatakan Barca, yang sedang dalam masa transisi setelah kepergian Lionel Messi dan Antoine Griezmann pada musim panas lalu, membuat mereka tidak cukup baik untuk bersaing memperebutkan trofi musim ini. Akan tetapi dia menegaskan jika hal ini tidak akan berpengaruh pada duel melawan Madrid.
“Jika ada perbedaan antara kedua tim, itu karena mereka lebih berpengalaman di beberapa area,” tambah pelatih asal Belanda itu. "Tetapi kami juga memiliki pengalaman. Mereka memiliki pemain muda seperti kami juga, jadi kurang lebih sama. Saya tidak melihat favorit yang jelas untuk permainan ini."
Laga ini akan menjadi El Clasico pertama Barca sejak kepergian Messi. Fokus perhatian kini jatuh pada remaja Ansu Fati, yang mewarisi kaus No.10 dari kapten Argentina. Ia harus membuktikan diri dalam pertarungannya dengan penyerang muda Madrid, Vinicius Junior.
Ansu, yang menandatangani kontrak baru hingga 2027 minggu ini, telah mencetak dua gol dalam dua pertandingan sejak kembali dari 10 bulan absen. Akan tetapi Koeman mengatakan terlalu dini untuk membebani pemain berusia 18 tahun itu sebagai lokomotif kemenangan Barca di El Clasico ini.
"Mereka [Ansu dan Vinicius] adalah dua pemain muda yang masih banyak yang harus dibuktikan," katanya seperti dikutip oleh ESPN. "Mereka berada di jalur yang benar tetapi saya hanya bisa berbicara tentang pemain saya, Ansu.
“Seperti yang saya katakan di tengah pekan, kami harus memberinya waktu untuk pulih sepenuhnya dari cedera dan untuk mendapatkan kembali kebugaran pertandingan yang dibutuhkan semua pemain. Anda tidak bisa berpikir ini hanya tentang Ansu di Clasico. Dia adalah bagian dari tim, yang selalu menjadi hal yang paling penting," tegas Koeman.
Koeman, juga mengatakan dia menghargai dukungan Laporta, tetapi ia pun tahu masa depannya "tergantung pada hasil." Ia juga sadar akan bermain tanpa Pedri, Ronald Araujo, Ousmane Dembele dan Martin Braithwaite karena cedera, yang membuat peluangnya mulai diragukan banyak pihak.
Baca juga:
- Deal! Ansu Fati Bakal Berseragam Barca hingga 2027, Klausul Pelepasan Senilai Rp16,4 Triliun
- Senang Bisa Debut di Barcelona, Aguero: Luar Biasa Mendengar Suporter Bernyanyi untuk Saya 'Kun...Kun'
- Prediksi Real Madrid soal Icardi Jadi Kenyataan
- Bocoran Anak Buah Anies, Timnas Bakal Lawan Barcelona dan Real Madrid Sampai BTS Gelar Konser di JIS
Beruntung, bek kiri Jordi Alba telah masuk skuad setelah sembuh dari cedera kaki pada pertengahan pekan. Koeman menyatakan dia akan memulai pertandingan setelah "berlatih secara normal" pada hari Sabtu lalu.
Sebaliknya, bagi pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, el Clasico ini tak membebaninya dengan target tinggi. Sejauh ini manajemen El Real cukup puas dengan kiprah pelatih asal Italia itu di Liga Spanyol. Namun demikian mantan striker Inter Milan itu tetap mewaspadai Koeman dan pasukannya, yang tengah serius membidik gawang mereka untuk merebut tiga poin penting.
“Tidak. Tidak masalah jika tim datang ke El Clásico dalam form yang lebih baik. Barcelona telah tampil baik dalam dua pertandingan terakhir mereka. Tidak ada favorit dalam laga ini,” ucap Ancelotti dari laman resmi klub.
“Berbagai macam hal menentukan bagaimana permainan berjalan, seperti motivasi dan komitmen kolektif yang sangat penting. Berbicara tentang favorit tidak ada gunanya untuk laga ini,” ucapnya.
“Ini adalah tiga poin besar. Saya belum pernah menang di Camp Nou dan saya pikir ini saat yang tepat untuk melakukannya. Itu tidak akan mudah, tetapi ada banyak poin yang harus kami perjuangkan jika kami ingin memenangkan La Liga,” tambah Ancelotti.
“Pertandingan tahun lalu juga menjadi acuan bagi kami. Anda harus menilai dua hal untuk membuat keputusan, apa yang berjalan dengan baik dan skuat Anda saat ini,” tutur Ancelotti.
Well, sangat menarik untuk menyimak akhir dari laga ini pada Senin dini hari waktu Indonesia. Akankah Koeman selamat, atau Ancelotti memberikan tiket pulang baginya ke Belanda.