Coldplay Rilis Album Terbaru, Music of the Spheres
JAKARTA - Coldplay resmi menelurkan album terbaru mereka, Music of the Spheres pada Jumat, 15 Oktober waktu Indonesia.
Lewat rilisan anyarnya, Coldplay mengambil tema galaksi dan menembus batasan antara manusia. Selain itu mereka juga ingin menekankan kalau manusia harus menjaga satu sama lain karena kita berada dalam satu semesta yang sama.
“Kami hanya bola kecil yang berada di alam yang besar. Kita perlu menjaga satu sama lain dan planet itu juga,” kata Will Champion selaku drummer mengutip dari AP News pada Jumat, 15 Oktober.
Ide mengenai album ini dibuat ketika pandemi COVID-19 menggagalkan sejumlah rencana. Saat itu mereka baru merampungkan tur A Head Full of Dreams yang berjalan sejak tahun 2017.
Music of the Spheres berisi 12 lagu dengan beberapa trek yang diberi judul emoji saja. Mereka juga melakukan banyak kolaborasi dengan musisi seperti Selena Gomez, BTS, dan Jacob Collier.
Kali ini mereka dibantu produser hits Max Martin yang dikenal sebagai orang yang menulis beberapa lagu hits.
Baca juga:
“Sebagai band kami selalu mengisi celah. Kami mewarnainya dengan banyak layer, string dan synth yang tebal. Dan salah satu alasan kami lega bekerja dengan Max adalah dia orang yang sadar untuk tidak mengisi banyak celah,” kata Champion.
Coldplay menyadari album ini akan berbeda dari rilisan sebelumnya dan belum tentu menjadi kesukaan banyak orang.
“(Album) ini bukan untuk semua orang, tapi beberapa orang akan menikmati konsep seperti film, seperti kami, karena kami belum pernah membuat seperti ini.”
Chris Martin pun menyebut album ini masih memiliki unsur band yang populer dengan lirik yang optimis namun secara keseluruhan Music of the Spheres berbicara tentang menjadi manusia dan tinggal di planet yang luas.
Album Music of the Spheres bisa didengarkan secara fisik dan digital mulai Jumat, 15 Oktober.