Disebut Semua Komisaris dan Direksi Titipan, Stafsus Erick Thohir: Adian Blunder!
JAKARTA - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga buka suara atas tudingan politikus PDIP, Adian Napitupulu, bahwa jajaran komisaris dan direksi BUMN adalah orang-orang titipan.
Arya menyebut pernyataan Adian blunder. Adian, kata dia, memalukan diri sendiri dengan kesalahan pernyataan yang disebabkan ketidaktahuan akan proses pengisian jabatan pimpinan perusahaan.
"Saya bisa mengatakan bahwa Bung Adian ini jadi banyak blundernya karena tidak paham budaya korporasi," kata Arya kepada wartawab, Jakarta, Jumat, 24 Juli.
Dalam budaya korporasi, kata Arya, sebuah perusahaan tidak pernah membuka lowongan secara terbuka untuk posisi direksi dan komisaris. Ini tak hanya berlaku bagi BUMN, melainkan semua perusahaan.
"Mana ada perusahaan pernah membuka lowongan pekerjaan untuk direksi atau komisaris di media-media atau diumumkan secara terbuka," tutur dia.
Baca juga:
Dia pun meminta untuk melakukan pengecekan hal itu. "Coba saja, cek di perusahaan-perusahaan manapun di dunia ini. (Pernyataan Adian) lucu, begitu. Mungkin ada satu, dua (perusahaan), tapi jarang sekali," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan sekitar 6.000-an lebih orang yang duduk sebagai komisaris maupun direksi di seluruh perusahaan BUMN adalah orang-orang titipan.
Angka tersebut, sambung aktivis '98 tersebut, merujuk pada pernyataan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan jumlah seluruh perusahaan pelat merah tersebut mencapai 1.000 hingga 2.000 perusahaan.
"Dari 6.000 hingga 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," tegas Adian dalam acara Bincang Santai Bersama Adian Napitupulu yang ditayangkan di akun YouTube Ngobrol Yuk 2020, Kamis, 23 Juli.
Menurut dia, semua direksi dan komisaris BUMN adalah orang-orang titipan karena selama ini tak pernah ada informasi lowongan bagi masyarakat umum untuk mendaftar dengan membawa surat lamaran dan diuji kemampuannya.
"Saya mau nanya, pernah tidak kita baca di koran, di internet, atau dapat informasi ditempelkan dalam flyer dicari lowongan untuk orang mengisi posisi direksi dan komisaris BUMN. Ada enggak? Ada enggak? Enggak pernah ada," tegasnya.
Baca juga:
"Artinya apa, posisi direksi dan komisaris BUMN ini bukan posisi yang dibuka untuk rakyat sehingga dia bisa datang membawa lamaran pekerjaan berikut cv (curriculum vitae), kemudian diseleksi. Tidak, tidak pernah dibuka," imbuh Adian.