Pasang Kacamata Kuda, Airlangga Minta Kader di DIY  Menangkan Partai Golkar

Yogyakarta- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di hadapan para kader di Yogyakarta, mengingatkan target partai untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang. Ia meminta pembenahan struktur partai agar memiliki tim yang siap untuk bertarung dan menang.

“Golkar ‘kan ingin menang, untuk menang  itu yang paling penting adalah struktur partai, dan jaringan partai  harus terbentuk dan harus direvitalisasi,” kata Airlangga dalam acara Pembekalan Ketua Umum partai Golkar Airlangga hartarto kepada Kader Partai Golkar di Daerah istimewa Yogyakarta, Jumat (8/10/2021).

Airlangga juga mengapresasi Ketua DPD Golkar DI Yogyakarta , Gandung Pardiman, yang sudah merevitalisasi pengusus Golkar di Yogyakarta. “Kalau kita mau menang, maka kita harus mempunyai tim yang mau menang. Tim yang mau nonton, suruh pinggir,” tegas Airlangga, yang disambut kesiapan para kader.

Ia juga meminta pengurus DPP dan DPD pakai “kacamata kuda” untuk tujuan menang. “Pokoknya harus menang. Caranya kepiye. Terserah Pak Gandung,” tegas Airlangga.  “Jangan sampai hampir menang. Hampir kalah boleh, karena itu artinya menang.”

Airlangga juga mengingatkan jika Yogyakarta adalah Indonesia mini, di mana banyak kampus dan pelajar dari berbagai daerah. Sebagai kota pelajar, Yogya dipandang penting karena penuh dengan anak muda yang memiliki intelektual dan juga bisa mempengaruhi wilayah-wilayah lain.

Selain mengingatkan tentang target Partai Golkar ke depan, Airlangga juga memuji penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, di Yogyakarta.

Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta terus membaik. Hal ini mendapat apresiasi dari Ketua KPCPEN sekaligus ketua Umum Partai Golkar, Airlangga hartarto. Dari jumlah kasus aktif di wilayah tersebut per 5 Oktober  2021 tercatat 1.064 kasus. Kondisi kesembuhan bahkan di angka 95,95 persen. Jumlah sedikit di bahwa nasional sebesar 95,97 persen. 

Sementara untuk  kasus kematian tercatat di angka 3,35 persen. Ini lebih baik dari angka kematian nasional sebesar 3,37 persen. Untuk vaksinasi Yogyakarta juga sudah menunjukkan  prestasi  yang baik. Vaksinasi di kota pelajar ini sudah mencapai 85,16 persen atau 2.453.402 untuk dosis pertama dan 53,98 persen atau 1.664.503 dosis. Bahkan untuk vaksin dosis ketiga sudah terdapat 20.748 dosis.

Untuk pemulihan ekonomi, Yogyakarta juga patut diapresiasi karena pertumbuhan ekonomi nya mencapai 11 persen pada kuartal kedua 2011. Padahal untuk tingkat nasional hanya 7,07 persen.

“Padahal di Yogya ini tidak ada sumber daya alam. Ini membuktikan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat di Yogya ini sudah berjalan baik,” kata Airlangga.

Airlangga juga memonitor seluruh penerbangan ke Yogyakarta selama ini sudah berjalan baik. Begitu pula dengan Perhotelan, Restoran dan kafe (Horeka) di daerah istimewa sudah hampir pulih. “Walaupun saya lihat selama  ini tingkat kepatuhan pakai maskernya hampir kendor. Ini tidak boleh. Berbahaya. Jangan kasih kendor,” kata Airlangga,.

Menko perekonomian RI ini juga mengingatkan jika Yogyakarta dari seluruh wilayah di Pulau Jawa, Yogya adalah wilayah yang terlama di level 4. Bahkan saat terjadi puncak kasus Covid-19, di antara wilayah-wilayah di seluruh Pulau Jawa, Bed Occupancy Rate di Yogyakarta ini termasuk paling tinggi.

Ini membuat perhatian KPCPEN ke Yogyakarta sangat tinggi, hingga menurunkan anggota TNI dan Polri untuk membantu menangani kasus di wilayah itu. Airlangga meminta agar tingkat kepatuhan dan kedisiplinan dalam menerapakan 3 M di Yogyakarta juga terus ditingkatkan. Ia tidak mau kasus serupa saat Indonesia mencapai kasus aktif tertinggi sebesar 574 ribu kasus positif terulang lagi.

“Alhamdulilah kita sekarang bisa menangani itu semua dan kasus sudah turun, bahkan kita menjadi salah satu negara yang terbaik dalam menangani pandemi Covid-19,” kata Airlangga.  Saat ini sebagian besar wilayah di Yogyakarta sudah memasuki level 2. Hanya Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul saja yang masih berada di level3.

Airlangga juga berharap, dalam penanganan pandemi di mana pemerintah menerapkan sistem gas dan rem, maka kini saat Yogyakarta untuk kembali menginjak gas untuk pemulihan ekonomi. “Kalau masih level 4 digas ya ini jebol semua nanti. Makanya gas dan ream itu sangat penting,” ungkap Airlangga.