Airlangga Hartarto Dampingi Jokowi Resmikan Program Bantuan Tunai untuk PKL di Yogyakarta
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan program bantuan tunai untuk pelaku pedagang kaki lima (PKL) dan warung-warung kecil seluruh Indonesia di Malioboro, Yogyakarta, Sabtu 9 Oktober. (Foto Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Presiden RI Joko Widodo meresmikan program bantuan tunai untuk pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku usaha warung-warung kecil di Malioboro, Yogyakarta, Sabtu. Dalam acara ini Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

"Dengan mengucap 'Bismillahirrahmanirrahim' bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung-warung kecil lewat TNI dan Polri saya nyatakan dimulai," kata Jokowi di hadapan para pedagang dan pengunjung di Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Presiden dan Menko Airlangga kemudian menyerahkan secara simbolis bantuan tunai kepada sejumlah perwakilan PKL di Malioboro. "Bantuan ini dimulai pertama kali di kawasan Malioboro," ujar Jokowi.

Bantuan tunai tersebut, kata Jokowi, nantinya akan diperuntukkan bagi sebanyak 1 juta PKL dan pelaku usaha warung-warung kecil di Indonesia dengan besaran bantuan masing-masing senilai Rp1,2 juta.

Mengenai cukup atau tidaknya bantuan itu, Presiden pun mencoba bertanya kepada para pelaku PKL yang berada di kawasan Malioboro.

"Kurang endak? Rp1.200.000 menurut itungan kita cukup," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu seperti dilansir Antara.

Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma, Rudiarto mengapresiasi dan berterima kasih dengan bantuan tunai di tengah situasi pandemi COVID-19 yang disertai penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Kami atas nama segenap komunitas PKL, andong, becak yang ada di kawasan Malioboro sangat bersyukur dan sangat-sangat terima kasih," kata Rudiarto.

Jokowi dan Airlangga Hartarto berharap bansos untuk PKL ini bisa meringankan beban di tengah himpitan pandemi COVID-19 yang masih melanda.