KSAL Yudo Margono Tinjau Latihan Taifib Marinir di Belitung: Prajurit TNI Harus Siap dalam Kondisi Apa pun
BELITUNG - Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono,meninjau pelaksanaan latihan pendaratan khusus pasukan Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL, di Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
"Latihan ini digelar untuk meningkatkan profesionalitas prajurit," katanya, di Sijuk, Belitung dikutip Antara, Jumat, 8 Oktober.
KSA Ldidampingi Panglima Komando Armada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono. Ikut mendampingi, Komandan Pasukan Marinir I, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto, Kapolda Babel Irjen Anang Syarif Hidayat, dan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan.
Menurut KSAL, latihan itu melibatkan 100 personel dari Batalion Intai Amfibi Marinir TNI AL dan berlangsung satu hari, sebagai bagian dari rangkaian latihan operasi amfibi TNI AL di Dabo Singkep, Kepulauan Riau, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Namun dalam kesempatan ini kami menggelar latihan secara parsial dulu sebelum nantinya dilaksanakan latihan yang lebih besar," ujarnya.
KSAL menyatakan, pasukan khusus didaratkan dari atas KRI Semarang-594 yang lego jangkar sejauh tiga mil laut dari bibir Pantai Tanjung Kelayang, Belitung.
"Mereka (pasukan khusus) didaratkan untuk menghancurkan sasaran khusus dan strategis lawan seperti radar dan sarana komunikasi guna melemahkan kekuatan lawan," ujar dia.
Baca juga:
- Novel Baswedan dkk Bikin IM 57+ Institute, KPK Buka Peluang Kerja Sama
- Muncul #PercumaLaporPolisi, Polri Bicara Perlunya Bukti Baru Usut Lagi Laporan Pemerkosaan 3 Anak di Luwu Timur
- PPP: Jenderal Andika Perkasa Bisa Berpolitik Praktis Usai Pensiun di 2022 Jelang Pilpres 2024
- RS Adam Malik Tak Bisa Transplantasi, Bobby Nasution Berencana Bawa Bayi Penderita Atresia Bilier ke Jakarta
Dalam operasi tersebut, lanjut KSAL, pasukan khusus Korps Marinir TNI AL harus melaksanakan itu secara senyap dan penuh kerahasiaaan sehingga sasaran musuh dapat dihancurkan dan misi dapat terselesaikan secara baik.
"Seperti pasukan melakukan pendaratan dengan sekoci karet mengapa sekoci karet karena faktor kerahasiaan mesin dimatikan dan menggunakan dayung dan sebenarnya pendaratan dilakukan pada pukul 02.00 WIB," ujar dia.
KSAL berharap kemampuan tempur dan profesionalitas prajurit TNI AL terus meningkat. "Karena perajurit TNI harus tetap siap dan mampu dalam kondisi apa pun dan di mana pun," kata dia.