Pertama Kalinya Terima Peserta Didik Autisme, Komandan Akademi Siber Militer Israel: Kesempatan untuk Semua Orang
JAKARTA - Untuk pertama kalinya, Akademi Komputasi dan Pertahanan Siber yang menjadi wadah pendidikan bagi tentara-tentara ahil pemrograman, siber dan teknologinya yang menjadi tulang punggung militer Israel (IDF), menerima tentara yang memiliki spektrum autisme.
Sekolah yang berlokasi di Ramat Gan ini mengajarkan puluhan mata kuliah terkait kebutuhan teknologi di seluruh jajaran (IDF), baik itu direktorat C4I maupun Angkatan Laut, Angkatan Udara, bahkan Angkatan Darat.
Sekolah, wadah dasar untuk pelatihan semua personel yang akan memiliki posisi terkait komputer di militer, "memberikan kesempatan kepada semua orang Israel," kata komandan sekolah Letkol Liat Litvak.
"Kami tidak hanya mengambil orang yang memiliki pengetahuan (komputer) sebelumnya, itu bisa siapa saja yang memiliki kemampuan matematika. Mereka bisa datang dan sukses," ujarnya mengutip The Jerusalem Post 7 Oktober.
Ada sembilan taruna pada spektrum autisme yang akan mempelajari kursus pendidikan pertahanan siber, program intensif beberapa bulan.
Sebagian besar taruna adalah autis yang berfungsi tinggi dan sementara mereka akan melakukan semua yang dilakukan taruna non-autistik, mereka 'hanya mendapatkan sedikit lebih banyak bantuan selama pendidikan, tukas Litvak.
Setiap empat taruna akan memiliki seorang perwira, dibandingkan dengan satu perwira untuk setiap enam taruna non-autistik. Mereka akan belajar dari pukul 7 pagi hingga 7 malam, serta memiliki beberapa istirahat di siang hari untuk memastikan, mereka dapat berkonsentrasi dengan baik saat belajar.
Para taruna menghabiskan enam minggu sebelum kursus dengan mentor yang membantu mereka, berintegrasi ke dalam kehidupan militer dan akan menemani mereka sepanjang dinas mereka. Selama enam minggu, para mentor juga bertemu dengan keluarga taruna untuk belajar tentang mereka.
"Setiap orang benar-benar berbeda dan kami dapat belajar banyak tentang setiap kadet," kata kopral Pnina Gershenkroin, mentor integrasi khusus.
"Tujuan kami adalah untuk mengintegrasikan semua taruna ke dalam tentara, mereka memiliki kesempatan yang sama seperti orang lain yang mendaftar ke IDF," sambungnya.
Baca juga:
- CIA Resah: Lusinan Informan Hilang, Mata-matanya Diburu Rusia, China hingga Iran
- Duh, Situs Peringatan Kekejaman Holocaust Nazi di Kamp Konsentrasi Auschwitz Dicorat-coret Grafiti anti-Semit
- Presiden China Xi Jinping Instruksikan Tentara Tingkatkan Tekanan Militer di Dekat Taiwan
- Kembali Terbitkan Paspor Usai Tertunda Berbulan-bulan, Afghanistan Pekerjakan Petugas Imigrasi Khusus Wanita
Untuk diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, IDF telah memberikan perhatian khusus pada perang dunia maya, meningkatkan pendanaan, dan memberikan penekanan khusus pada pelatihan generasi berikutnya dari tentara online untuk unit yang paling didambakan IDF, yang bertanggung jawab atas banyak teknologi terobosan Israel.