Setelah Tunggu Izin Menkes 2 Bulan, Akhirnya Anies Gelar Vaksinasi WNA Pencari Suaka

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar vaksinasi COVID-19 untuk para warga negara asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka. Vaksinasi bagi ratusan pencari suaka ini dilaksanakan di Gedung Olahraga Bulugan, Jakarta Selatan.

Pelaksanaan vaksinasi ini akhirnya dilakukan setelah menunggu perizinan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin setelah lebih dari 2 bulan lalu.

Anies menuturkan, vaksinasi ini merupakan kolaborasi antara Pemprov DKI, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

“Bulan Juli kita sudah usulkan untuk WNA pengungsi dan pencari suaka, menghadapi itu kita ketemu jalan keluar, dan Kadin Indonesia pun merespon untuk turun tangan menyiapkan vaksin gotong royong. Sedangkan kami di Pemprov DKI siapkan regulasi dan vaksinnya, lalu ada pihak swasta SpeedLab yang menyediakan tenaga kesehatan dan UNHCR yang memobilisasi data WNA pengungsi dan pencari suaka,” kata Anies di lokasi, Kamis, 7 Oktober.

Anies menjelaskan alasan dirinya mengupayakan adanya vaksinasi gratis kepada para pencari suaka. Ia bilang, pandemi COVID-19 merupkan permasalahan kemanusiaan lintas bangsa dan teritori.

Tak cuma WNI, WNA di Indonesia pun tak bisa terhindar dari penularan virus corona. Masalahnya, UNHCR mencatat bahwa terdapat sekitar 4.942 pengungsi dan pencari suaka yang berusia 12 tahun ke atas yang tinggal di Jabodetabek kesulitan mendapatkan vaksin COVID-19.

Hal itu disebabkan karena keterbatasan akses dan informasi, serta tidak adanya nomor induk kependudukan (NIK) yang merupakan prasyarat utama mendapatkan vaksinasi.

“Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari persis bahwa prioritas pertama adalah warga kita, tetapi jika ada sebagian(WNA pencari suaka) yang tidak tervaksin maka dampaknya juga ke kita," tutur Anies.

Melanjutkan, Ketua KADIN DKI Jakarta Diana Dewi menyebut vaksinasi kepada 600 pencari suaka ini menggunana vaksin Gotong Royong.

"Melalui program kolaborasi ini, sebanyak kurang lebih 600 WNA pengungsi dan pencari suaka diberikan fasilitas untuk melakukan vaksinasi tahap pertama dengan Vaksin Gotong Royong. Akan dilakukan program vaksinasi lanjutan guna memastikan seluruh pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek mendapatkan fasilitas vaksinasi," jelas Diana.