Pensiun, Pau Gasol Kenang Kobe Bryant: Dia Mengajarkan Saya Cara Jadi Pemimpin yang Baik

JAKARTA - Pau Gasol mengumumkan pengunduran dirinya dari bola basket pada Selasa kemarin. Dia mengakhiri karier yang berlangsung lebih dari dua dekade dan memberinya dua gelar NBA dan satu emas kejuaraan dunia bersama tim nasional Spanyol.

Gasol yang berusia 41 tahun telah mengumumkan perpisahannya dari bola basket internasional pada Agustus setelah Spanyol kalah dari Amerika Serikat di perempat final Olimpiade Tokyo, yang menandai Olimpiade kelimanya.

Gasol bermain bersama klub Spanyol Barcelona sejak Februari. Kariernya terhenti sebelum itu karena patah tulang kaki kiri yang membuatnya tidak bisa bermain selama hampir dua tahun.

"Saya akan pensiun dari bola basket profesional," kata Gasol dilansir dari MARCA. "Ini adalah keputusan yang sulit setelah bertahun-tahun, tetapi ini adalah keputusan yang benar-benar saya pikirkan."

Pengumuman pensiun dibuat dalam sebuah acara di sebuah gedung opera di Barcelona yang dihadiri mantan rekan satu tim dan anggota keluarganya, termasuk istri, anak perempuan dan saudara lelakinya, Marc.

Sepanjang kariernya, Gasol rata-rata mencetak 17 poin dan 9,2 rebound dalam 1.226 pertandingan musim reguler dengan lima tim NBA, termasuk Memphis Grizzlies, Chicago Bulls, San Antonio Spurs, dan Milwaukee Bucks.

Dia menempati posisi tiga dalam draf NBA 2001, dipilih oleh Atlanta dan dijual ke Memphis.

Gasol terakhir bermain di NBA bersama Bucks pada 2019. Dia menandatangani kontrak dengan Portland Trail Blazers tahun itu tetapi tidak pernah bermain.

Gasol memenangkan gelar juara dunia bersama Spanyol pada 2006, selain gelar Eropa pada 2009, 2011 dan 2015.

Dia membantu Spanyol memenangkan medali perak Olimpiade pada 2008 di Beijing dan 2012 di London, serta perunggu pada 2016 di Rio de Janeiro.

Baru-baru ini, Gasol memenangkan sebuah pemilihan untuk mewakili atlet di Komite Olimpiade Internasional selama tujuh tahun ke depan.

Dia bergabung dengan daftar keanggotaan IOC yang diambil dari berbagai keluarga kerajaan Eropa dan Timur Tengah, badan olahraga internasional, pemimpin bisnis, dan 12 atlet yang dipilih oleh rekan-rekan mereka.

Dalam acara perpisahannya, Gasol juga mengenang 'saudara tua' sekaligus rekannya mendiang Kobe Bryant.

"Saya benar-benar ingin menyebut Kobe Bryant secara khusus. Saya benar-benar ingin dia berada di sini. Terkadang hidup bisa sangat tidak adil, dan kami sangat merindukannya dan putrinya 'Gigi'.

"Dia mengajarkan saya cara menjadi pemimpin yang baik, pesaing yang lebih baik. Dia menunjukkan kepada saya apa artinya menjadi pemenang. Saya selalu menganggapnya sebagai kakak laki-lakiku, jadi terima kasih, Kobe."

Berharap Kobe Bryant bisa berada di sisinya, Pau Gasol akhirnya mengakhiri karier bola basket yang jauh melampaui impian dan harapannya.