Gubernur Kepri Ingin Jadikan Natuna Lumbung Ikan Nasional
TANJUNGPINANG - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad memiliki keinginan besar menjadikan Kabupaten Natuna sebagai lumbung ikan nasional wilayah barat.
“Saya sedang mau membahas bersama Pemkab Natuna. Kita tetapkan Natuna itu dengan Pergub atau apa untuk dijadikan lumbung ikan nasional," kata Ansar di Tanjungpinang, dikutip Antara, Jumat, 1 Oktober.
Ansar optimistis mimpi itu dapat terwujud, apalagi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan kesiapannya membangun infrastruktur Pelabuhan Samudera di Teluk Buton.
"Itu akan jadi pelabuhan besar. Kita juga tawarkan ke investor Jepang dan mereka merespon positif,” ucap Ansar.
Menurutnya ada beberapa hal perlu dipersiapkan Pemprov Kepri bersama Natuna dalam menyambut terealisasinya pelabuhan tersebut, termasuk meningkatkan kompetensi para nelayan.
Kemampuan nelayan-nelayan di Natuna perlu ditingkatkan, mengingat apabila ada bantuan kapal-kapal besar. Persoalannya mesti harus menyediakan kapten-kapten kapal dari nelayan yang bisa menakhodai itu.
"Kita mesti menyekolahkan 50 sampai 60 nelayan yang bisa bawa kapal 30 GT,” terangnya.
Rencana ini akan segera dibahas dengan Bupati Natuna dan jajaran. Rencananya pada pekan kedua Oktober, Gubernur Ansar akan mengunjungi Natuna dan Anambas.
Baca juga:
Sementara itu, Ketua Nelayan Ranai, Natuna Herman menyatakan dukungannya terhadap program Gubernur Ansar tersebut.
Namun, dia berharap Gubernur Kepri terlebih dulu harus memperkuat sarana dan prasarana serta SDM nelayan agar bisa bersaing dengan nelayan luar daerah seperti Pulau Jawa.
Belum lagi kapal-kapal ikan asing (KIA) dengan peralatan serba canggih kerap menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut.
"Kapal berbendera Vietnam itu masih banyak mencuri ikan di laut Natuna," ujarnya.
Di samping itu, lanjutnya, Gubernur Ansar dan jajaran patut membuat program-program pemberdayaan nelayan lokal dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian di wilayah Kepri, khususnya Natuna.
"Lengkapi infrastruktur penunjang nelayan, baik itu tambatan perahu nelayan, pabrik es, sarana tangkap, hingga melatih sekaligus membina SDM nelayan tempatan," kata Herman.