Ribut dengan Anak Punk, Ronald Siagian Dilempar ke Kali Tanggul, Ditemukan Sudah Tewas Penuh Luka
JAKARTA – Warga Pintu Air, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat mendadak heboh melihat adanya mayat yang mengapung di Kali Tanggul Timur. Warga berkerumun melihat jasad laki-laki dengan penuh luka lebam di wajahnya. Menurut keterangan petugas kepolisian, jasad atas nama Ronald Siagian.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Menurut Kanit, berdasarkan keterangan saksi bernama Syahrul, pada hari Rabu 29 September, saksi sempat melihat ada perkelahian di dekat pintu air.
"Dari keterangan saksi, kami mendapatkan informasi bahwa saksi melihat dan mengenali wajah korban sedang berkelahi dengan sesama anak punk yang sedang nongkrong di Pintu Air. Saksi melihat ada sekitar 5 orang yang mengeroyok korban bersama temannya," ujar Kanit kepada VOI, Jumat 1 Oktober.
Baca juga:
- Pelaku Jambret yang Tewaskan Penumpang Ojol di Kayu Putih Berhasil Ditangkap di Kawasan Cakung Jaktim
- Bubarkan Aksi Balap Liar di Jalan, Pria Ini Tendang Joki Hingga Terjatuh, Si Pria Dikeroyok
- 5 Manfaat yang Bisa Anda Dapat Jika Pasangan Sering Mengisap Payudara saat Bercinta
- Cara Seksi Mengajak Suami Bercinta, Istri Mau Coba?
Kemudian, sambung Kanit, kelompok anak punk itu menceburkan korban ke kali. Saat diceburkan, teman korban masih bisa berenang dan berusaha kabur. Kemudian kelompok anak punk itu pergi meninggalkan lokasi.
Sementara saksi lain bernama Apriazi, rekan korban, pada Rabu 29 September, dirinya bersama korban pergi nongkrong di Kapuk, pinggir kali. Saat itulah mereka bertemu dengan sekelompok anak punk. Kata Apriazi, Ronald berbicara bahasa sunda dengan kelompok anak punk tersebut.
Apriazi mengaku tidak mengetahui apa yang sedang dibicarakan antara korban dengan pelaku.
"Tidak lama kemudian terjadi perkelahian antara saksi, korban dengan kelompok anak punk tersebut," katanya.
Kemudian korban dan saksi dikeroyok para pelaku. Sementara Apriazi dilempar ke dalam kali oleh sekelompok anak punk itu. Apriazi berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tengah sungai dan selanjutnya memanjat kembali ke jalan.
"Setelah dua hari kejadian, kemudian korban ditemukan tidak bernyawa mengapung di kali tersebut," ujarnya.
Hingga kini, para pelaku pengeroyokan masih dalam pencarian anggota Reskrim Polsek Cengkareng.