Fadjroel Rachman Sebut Ibu Kota Baru Simbol Transformasi Progresif, Bukan Sekedar Pindah
JAKARTA - Pemerintah telah menyerahkan surat presiden dan draf Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur bukan sekedar memindahkan tapi simbol tranformarsi progresif untuk mewujudkan Indonesiasentris dan Indonesia maju.
"Transformasi progresif dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang berprinsip pada Indonesiasentris (pemerataan pembangunan di seluruh Indinesia), perlindungan lingkungan dalam menghadapi climate change, kualitas baru tata kelola pemerintahan, dan transformasi progresif dan menyeluruh kehidupan sosial, ekonomi dan budaya,” ujar Fadjroel kepada wartawan, Jumat, 1 Oktober.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo tidak ingin perpindahan ibu kota ini sebatas pindah pemerintahan semata. Namun, lebih menitik beratkan pada sebuah transformasi, pindah cara kerja, pindah budaya kerja, pindah sistem kerja, dan juga ada perpindahan basis ekonomi.
Baca juga:
- Mensesneg: Ibu Kota Negara Baru Jadi Motor Kemajuan Indonesia
- Bappenas Serahkan Surpres RUU IKN ke DPR, Suharso: Jika Berhasil Diundangkan Kita Susun Detail Plan
- Anjuran Poligami dengan Janda Banjir Kritik, PKS: Terima Kasih, ini Perhatian Publik ke Partai
- BPN Kab Bogor Tepis Tudingan Sertifikat Sentul City Tbk atas Lahan Rocky Gerung Palsu
"Menumbuhkan habitus Indonesia maju merupakan prinsip utama perpindahan IKN dalam pandangan Presiden Joko Widodo,” kata Fadjroel.
Sebelumnya, pemerintah telah menyerahkan surat presiden dan draf Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Surpres dan draf RUU IKN diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kepada pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 29 September, siang.
Mensesneg Pratikno mengatakan, ibu kota baru hendaknya tidak semata-mata menjadi kantor pemerintahan, tetapi sebuah kota baru yang menjadi magnet bagi talenta-talenta hebat dan akan menjadi katalis bagi kemajuan Indonesia.
"Jadi kita ingin membangun sentra inovasi yang berkelanjutan dan menjadi sumber inspirasi dan sekaligus motor kemajuan Indonesia ke depan. Nah cita-cita itulah yang mungkin lebih dari ibu kota saja," ujar Pratikno.