Megawati: Saya Ingin Kader PDIP Jangan Berpikir Politik Saja

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kader partainya tak hanya berpikir soal politik tapi juga membantu sesama yang terdampak pandemi COVID-19.

Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan secara daring dalam acara penyerahan tali asih DPP PDIP kepada 201 keluarga kader korban COVID-19.

"Saya berkeinginan agar kader PDI Perjuangan itu jangan berpikir politik saja," ungkap Mega dalam sambutannya, Kamis, 30 September.

Menurutnya, kader PDIP memang boleh bermimpi untuk mendapatkan jabatan terbaik di struktur partai, legislatif, maupun eksekutif. Tapi, Megawati berpesan mereka harusnya bisa saling memperhatikan satu sama lain terutama yang sedang kesulitan.

"Jangan lupa kita juga punya kewajiban menyantuni. Siapa yang disantuni? Kalau belum mampu menyantuni rakyat, kita menyantuninya dari anggota partai kita sendiri. Memberikan kehidupan yang bisa bergerak, yang artinya bergerak itu adalah lahir batin. Anak-anaknya bisa sekolah, badannya sehat. Orang tuanya kalau pengangguran, tolong coba ditanya dan dibantu," ungkapnya.

Mengenai tali asih kepada keluarga kader PDIP yang jadi korban COVID-19, Megawati mengatakan bantuan itu adalah wujud dukungan agar mereka tak berputus asa. Dia bercerita sulitnya saat PDIP masih bernama PDI harus terus bertahan hidup mengikuti segala peraturan yang ada di tengah tekanan Rezim Orde Baru.

"Jadi bagi keluarga, jangan berputus asa. Seluruh struktur juga saya minta harus memberikan bantuan dan pertolongan kepada mereka, untuk selalu dengan tangan terbuka memastikan partai bergotong royong," tegas Megawati.

Dia juga mengatakan bantuan tak melulu harus dalam bentuk uang. Menurut Mega, bantuan lapangan kerja juga bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Pekerjaan tersebut, sambung dia, juga tak melulu harus pekerjaan kantoran. Misalnya, jika hanya mampu memberi pekerjaan kebersihan seperti menjadi tukang sapu, juga tak masalah.

"Tukang sapu itu sangat dibutuhkan. Karena kalau tempat itu tidak ada yang menyapu, kan tak bersih. Jadi jangan merasa hina. Lakukan semuanya dengan baik, dengan halal, apapun pekerjaannya, sekecil apapun," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tetap berkomitmen untuk membantu Pemerintahan Joko Widodo dalam bersama rakyat mengatasi dampak pandemi COVID-19.

Dia bahkan mengatakan sejak Februari 2020 ketika pandemi terjadi di Tanah Air, PDIP sudah melakukan berbagai langkah mulai dari sosialisasi pencegahan virus corona, sosialisasi pola hidup sehat dan meningkatkan imunitas tubuh, sosialisasi protokol kesehatan, hingga turun langsung lewat berbagai dapur umum serta vaksinasi warga masyarakat.

PDIP juga aktif membagikan jamu untuk memperkuat imunitas. Semuanya turun ke bawah, termasuk para anggota DPR. Salah satunya adalah Iman Suroso, yang terkena covid sehabis membagikan bantuan di pasar. Yang bersangkutan akhirnya wafat.

"Walau begitu, kita terus bergerak. Karena sejatinya kita adalah partai yang membumikan Pancasila dengan saripatinya pada aspek gotong royong. Kita juga melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, kita membuat posko gotong royong, membentuk tim penegak disiplin pemantau COVID di tiap daerah, hingga pelatihan tenaga kesehatan," kata Hasto.

Kegiatan pemberian tali kasih ini dilakukan secara daring. Megawati hadir dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Sementara Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memimpin dari kantor partai di Jalan Diponegoro, bersama Wasekjen Sadarestuwati dan Ketua DPP PDIP bidang organisasi Sukur Nababan. Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi (Situation Room) PDIP M. Prananda Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani hadir di acara itu secara virtual.