Serangan Zoombombing Ganggu Diskusi Perludem soal Keamanan Siber Pilkada 2020

JAKARTA - Serangan zoombombing mengganggu jalannya Diskusi Publik mengenai keamanan siber pada teknologi Pilkada 2020 yang diadakan Perludem. Diskusi yang baru berjalan kurang lebih 30 menit itu, tiba-tiba saja dipenuhi coretan dan suara desahan. 

Serangan zoombombing itu mengganggu pemaparan awal dari Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin, terkait keamanan siber di Pilkada 2020. Dilihat dari tayangan ulang Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) pada kanal YouTubenya, pelaku mulai mencoret-coret slide milik Afifuddin.

Serangan zoombombing di diskusi Pilkada 2020 (tangkapan layar YouTube Perludem)

"Nah ini saya gatau coretan-coretan ini bagaimana caranya kok bisa banyak begini," kata Afif saat membicarakan soal ancaman siber terkait pemilu di sejumlah negara dan Indonesia, dalam diskusi Perludem, Minggu 19 Juli.

Materi presentasi Afif yang dishare melalui Zoom itu dipenuhi oleh coretan, termasuk gambar yang menyerupai alat kelamin pria. Pelaku zoombombing juga menyisipkan desahan suara wanita dalam acara diskusi tersebut. 

"Luar biasa ini, lagi bahas keamanan siber kemudian diserang begini," lanjut Afif yang tak bisa mengambil alih materi presentasinya.

Panitia diskusi segera berusaha menghapus slide show yang dibagikan dan menyarankan Afif agar tidak mengaktifkan share screen saat melakukan presentasi. Hingga akhirnya, Afif melanjutkan pemaparannya tanpa menampilkan slide presentasi.

Istilah Zoombombing sendiri adalah aksi peretasan dari seseorang yang mengaku-ngaku sebagai peserta dalam diskusi daring. Aksi ini kerap mengganggu jalannya konferensi video dengan mengirimkan gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian.

>

Sebelumnya, kejadian zoombombing pernah terjadi saat Rapat Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) yang dilakukan lewat aplikasi konferensi video Zoom. Saat itu penyusup membajak jalannya diskusi dengan menampilkan gambar-gambar tidak senonoh. 

Sejatinya, aplikasi konferensi video Zoom telah memberikan pembaruan sistem keamanan pada platformnya terkait maraknya aksi zoombombing. Diklaim Zoom pembaruan ini akan memiliki dukungan enkripsi yang jauh lebih aman dari sebelumnya.