Jusuf Kalla Minta Masjid Jangan Bangun Unit Usaha, Sarankan Penceramah Bahas Ekonomi Umat
JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengimbau seluruh pengurus masjid di daerah untuk tidak membangun unit usaha atau koperasi karena lebih berpotensi pada kerugian.
"Saya selalu katakan masjid jangan berdagang atau berusaha. Saya tegaskan bahwa masjid jangan berdagang, tapi jemaahnya yang berdagang," kata JK di acara penandatanganan Mou antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan DMI di Jakarta dilansir dari Antara, Rabu, 29 Oktober.
Imbauan tersebut muncul dari pengalaman pribadi Jusuf Kalla saat menjadi ketua masjid di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat itu, dia membuat masjid bergerak di bidang unit usaha dan koperasi, namun usaha itu gagal dan merugi.
"Pengalaman saya sebagai ketua masjid di Makassar, dua kali saya bikin unit usaha seperti koperasi dan usaha milik masjid. Semuanya rugi dan saya harus tanggung jawab karena saya ketuanya," katanya.
Oleh karena itu, dia mendorong para penceramah di masjid untuk menekankan tentang pentingnya akidah dan muamalah, serta membahas tentang ekonomi agar ekonomi umat Islam menjadi bangkit.
"Saya selalu ajarkan dalam isi ceramah di masjid atau pengajian, 60 persen porsinya membahas tentang akidah, muamalah dan sebagainya sisanya kita membahas tentang ekonomi, apakah itu perdagangan, perikanan atau pertanian, disesuaikan dengan daerah masing-masing," jelasnya.
Baca juga:
- PPP Minta Penarikan Novel Baswedan dkk Oleh Kapolri Sigit Dilihat Secara Khusnudzon, Tapi ada Kendalanya
- Novel Baswedan dkk Tak Langsung Jadi Penyidik di Polri, Mahfud MD: Biar Kapolri yang Mengatur
- Besok Didepak dari KPK, Pegawai Nonaktif Giri Dkk Belum Ambil Sikap Tawaran Jadi PNS dari Kapolri Sigit
- Meski Ikut Berseteru di Dua Kubu DPRD Soal Interpelasi, PAN Sadar Rugikan Warga DKI
Terkait ekonomi umat Islam, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu mengatakan potensi mengembangkan ekonomi umat melalui masjid cukup besar. Dia menghitung apabila setiap Jumat terdapat sedikitnya 100 orang beribadah di masjid, maka seluruh masjid di Indonesia menjadi potensi pasar menjanjikan.
Oleh karena itu, JK mendorong BSI untuk memperluas kerja sama dengan pengurus masjid dengan umat Islam sebagai pangsa pasar yang cukup tinggi.
"Mungkin setiap habis salat Jumat panggil orang BSI untuk bicara bagaimana caranya mendapat modal atau bekerja sama dengan BSI. Jadi BSI itu jangan menyasar masjidnya, tapi jemaah masjidnya," ujarnya.