Kabar Garuda Indonesia Tak Lagi Berkantor di Bandara Soetta, Dirut: Hoaks, Sekalian Saja Dibilang Ngantor di Samping Warteg
JAKARTA - Belakangan ini beredar informasi di media sosial mengenai maskapai Garuda Indonesia yang pindah kantor, lantaran tak mampu untuk membayar sewa kepada PT Angkasa Pura II atau AP II selaku pengelola Bandar Udara Internasioanal Soekarno-Hatta.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pun angkat bicara mengenai hal itu. Ia menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar. Irfan menegaskan hingga kini perseroan masih berkantor di tempat dan gedung yang sama.
Adapun gedung yang dimaksud adalah di Garuda City Center Building Complex Jalan M1, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Hoax. Bilang aja sekalian manajemen Garuda sekarang ngantornya di pinggir jalan sebelah warung nasi tegal (warteg)," tuturnya kepada VOI, Selasa, 28 September.
Di masa pandemi COVID-19 ini, maskapai pelat merah tersebut telah melakukan upaya negosiasi dengan sejumlah pihak dan tenant. Adapun perjanjian tersebut bersifat non disclosure agreement (NDA).
Baca juga:
- Pengiriman Kargo ke Luar Negeri seperti China Jadi Andalan Garuda Indonesia Raup Pendapatan
- Garuda Indonesia Kalah di Pengadilan Arbitrase London, Ini Langkah yang Disiapkan
- Cucu Usaha Garuda Indonesia Ini 'Tutup Usia', Utangnya Diambil Alih GMF Aero Asia
- Suka Cita Bos Garuda Indonesia Melihat PPKM Jawa-Bali Turun Level: Sudah Ada Tanda-Tanda Peningkatan Penumpang
Sekadar informasi, kabar emiten berkode saham GIAA ini tak lagi berkantor di gedung milik Angkasa Pura II pertama kali muncul di media sosial twitter dan dibagikan oleh pemilik akun @txtdaridgmbk.
Pemilik akun tersebut mencuit bawa direksi dan staf Garuda tidak bisa berkantor lagi karena gedung tersebut merupakan gedung sewaan dan Garuda tidak bisa membayar kepada AP II.
"Sekarang para direksi dan staf lagi beres-beres pindah kantor gabung sama staf bagian operasional," bunyi cuitan tersebut, dikutip Selasa, 28 September.