Menanti Golkar Tunjuk Nama Pengganti Azis Syamsuddin jadi Wakil Ketua DPR

JAKARTA - Partai Golkar akan segera mengumumkan siapa nama pengganti Azis Syamsuddin sebagai pimpinan DPR RI usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Termasuk, soal pergantian antar waktu (PAW).

Tiga nama kader Partai Golkar muncul sebagai calon pengganti Azis Syamsuddin di DPR. Mereka yang mungkin menggantikan Azis di pucuk pimpinan lembaga legislatif adalah Ahmad Doli Kurnia, Melchias Marcus Mekeng, dan Adies Kadir.

 

Namun belakangan, ada sejumlah nama lain yang disebut-sebut akan dipilih Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi wakil ketua DPR. Diantaranya, Lodewijk F. Paulus, Kahar Muzakir, Firman Soebagyo dan Dito Ganinduto. 

 

Letnan Jenderal (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus adalah Sekjen Partai Golkar yang duduk sebagai anggota Komisi I DPR RI. 

 

Kemudian, Kahar Muzakir saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI dan pernah menjadi wakil ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Kahar juga pernah bertukar posisi dengan Azis Syamsuddin saat menjadi Ketua Badan Anggaran (Banggar) dan Ketua Komisi III DPR.

 

Sedangkan, Firman Soebagyo pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) dan Wakil Ketua Komisi IV DPR. 

 

Sementara, Gito Ganinduto saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi XI DPR. 

 

 

Diumumkan Selasa Sore 

 

Ketua Bidang Hukum DPP Golkar Adies Kadir menyatakan, bahwa nama pengganti Azis Syamsuddin untuk mengisi kursi Wakil Ketua DPR bakal diumumkan pada Selasa, 28 September.

Menurut Adies, nama calon pengganti Azis sudah ada di kantong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Rencananya Selasa sore diumumkan," ujar Adies, Minggu, 26 September.

Namun, sektretaris Fraksi Partai Golkar itu mengaku belum tahu siapa calon nama pengganti Azis yang dipilih Airlangga. Yang jelas, kata dia, sudah dikantongi ketua umum.

"Tidak ada yang tahu, karena hak prerogratif ketua umum," katanya.

Soal sudah adanya pembahasan dengan Airlangga, wakil ketua Komisi III DPR itu hanya mengatakan sang ketum sering memanggilnya untuk memberikan petunjuk.

"Setiap saat saya dipanggil ketum untuk diberikan petunjuk," kata Adies.

 

Sementara, Ketua Badan Hukum dan HAM Partai Golkar Supriansa, menjelaskan bahwa calon wakil ketua DPR pengganti Azis merupakan hak Ketua Umum Airlangga Hartarto.

"Kita tunggu saja besok, siapa yang diusulkan oleh ketua umum,” ujar Supriansa, Minggu, 26 September.

Kendati demikian, Supriansa memastikan bahwa orang yang menggantikan Azis Syamsuddin sebagai pimpinan DPR merupakan kader terbaik Partai Golkar.

"Siapapun, itulah yang terbaik dari Golkar untuk menjadi wakil ketua DPR gantikan posisi AS,” kata anggota Komisi III itu.

 

Diberitakan sebelumnya, Azis Syamsuddin sudah mengirimkan surat ke DPP dan Ketua Umum Partai Golkar untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR. Namun sayangnya, tidak dijelaskan surat tersebut diterima sejak kapan. 

Sekadar informasi, Azis menjadi tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Ia juga telah dibidik sejak Agustus 2020. Adapun kasus ini bermula saat Azis mencoba menghubungi mantan Penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju untuk menutup perkara yang menjerat Politikus Partai Golkar Aliza Gunado dan dirinya di KPK. 

Robin meminta uang ke Azis untuk membantunya menutup perkara di KPK. Untuk melancarkan aksinya, Robin juga dibantu Pengacara Maskur Husain. Robin diduga berkali-kali menemui Azis untuk menerima uang. Pemberian uang dilakukan secara berkala yakni sebanyak tiga kali yakni 100 ribu dolar AS, 17.600 dolar Singapura, dan 140.500 dolar Singapura. 

Kesepakatan awalnya, Azis harus memberikan Rp4 miliar untuk menutup kasusnya. Sementara, Robin dan Maskur diduga telah menerima Rp3,1 miliar dari Azis.