Telinga Muazin Masjid di Medan Ditebas Jemaah Pakai Pisau Setelah Cekcok karena Disinggung Masa Lalu

MEDAN - Seorang Muazin di Masjid Raudhatul Islam, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, bernama M Syawal Syah diduga dianiaya seorang jemaah bernama M Romadona. Akibatnya, telinga muazin itu terluka dan mendapat 39 jahitan. 

Saat ditemui wartawan, Syawal menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya usai salat magrib, dia bersama seorang rekannya hendak menyiapkan makan malam. 

"Begitu kami makan, si Romadona membantingkan piring di sebelah saya. Dibilang Ustaz Fattah, itu sentimen pribadi, diamkan saja," katanya, Jumat, 24 September. 

Kemudian pelaku, kata Syawal keluar dari ruang makan. Sambil keluar, pelaku mengeluarkan pernyataan negatif tentang dirinya. 

"Dia bilang saya bukan orang situ, tapi sok mau berkuasa. Terus menyinggung masa lalu saya soal narkoba. Dia bilang saya di situ modus saja, padahal penjahat. Modus saya di situ, dia bilang cuma mau nutupin perbuatan saya menjual narkoba, saya sudah lama tinggalkan itu setelah saya keluar penjara 2 tahun lalu," jelasnya. 

Terprovokasi dengan pernyataan pelaku, Syawal lantas mendatangi pelaku. 

"Saya bilang ke dia, itu masa lalu, saya mau bertobat, apa tak ada kesempatan bertobat," ujarnya. 

Merasa tak terima dengan ucapannya, pelaku lantas menyerang dengan mendorong Syawal hingga ke dinding masjid.

"Tapi dia nggak terima dan serang saya, ditarik saya, didorong ke dinding, gelas yang saya pegang jatuh dan pecah. Kawan yang kompak sama dia megangin saya sampai nggak bisa berbuat apa-apa," paparnya. 

"Nggak tahu dari mana, dia pegang pisau, 3 kali saya bisa menghindari. Keempat kena kuping saya dan saya mendapatkan 39 jahitan," sambungnya. 

Karena perbuatan pelaku itu, Syawal langsung melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Medan Barat. Laporan Syawal teregistrasi dengan nomor: LP/216/IX/2021/SPKT/RESTABES MDN/SEK MDN BARAT tertanggal, 20 September. 

"Saya harap dia ditindak, dia selalu buat resah di masjid itu, sebelum saya juga dia beberapa kali dia ribut sama orang masjid, termasuk sama BKM dan jemaah," harapnya. 

Sementara, Ketua BKM Masjid Raudhatul Islam, Asmui saat ditemui mengakui peristiwa tersebut. Dia meminta polisi untuk segera mengusut persoalan tersebut. 

Dia mengaku kecewa hal tersebut bisa terjadi di masjid tersebut. Ia mewanti-wanti agar penegak hukum bisa berjalan agar tidak berdampak melebar

"Harapan kita kepada penegak hukum untuk menegakkan hukum. Penganiayaan dengan senjata tajam di masjid jika tidak ditindak akan menimbulkan 1.000 pelaku lain," ujarnya. 

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi dikonfirmasi menyebut polisi masih mendalami kasus tersebut. Saat ini, kata Hadi, pihaknya telah menerima 2 laporan dalam kasus tersebut. 

 

"Ada 2 laporan yang kita terima saat ini kasusnya sedAng kita dalami kedua laporan tersebut," kata Kombes Hadi dikonfirmasi VOI, Senin, 24 September.