Perkosa Gadis 15 Tahun Berulang Kali Selama Delapan Bulan: 26 Pria India Ditangkap, Tujuh Masih Diburu
JAKARTA - Polisi India menangkap puluhan pria yang dituduh memperkosa seorang gadis berusai 15 tahun berulang kali, selama berbulan-bulan.
Polisi di India menangkap 26 pria pada Hari Kamis sehubungan dengan dugaan pemerkosaan berkelompok terhadap seorang gadis berusia 15 tahun, yang terjadi berulang kali selama hampir delapan bulan.
"Korban pertama kali diperkosa pada 29 Januari tahun ini," kata Dinkar Munke, seorang perwira muda polisi Mandape di kota Dombivli, yang bertetangga dengan Mumbai di negara bagian Maharashtra, mengutip CNN 24 September.
"Pemerkosaan itu direkam, dengan video itu kemudian digunakan untuk memerasnya berulang kali selama delapan bulan ke depan," lanjut Munke.
Kejinya, korban diduga diperkosa oleh 33 pelaku, termasuk dua remaja, dengan pelecehan yang berlangsung hingga minggu ini.
Ketika keluarganya, yang sejauh ini tidak tahu apa yang terjadi, mengetahuinya, mereka membawa korban ke kantor polisi pada Hari Rabu dan mengajukan pengaduan, cerita Munke.
Polisi menangkap ke-26 pria tersebut di bawah hukum pidana India, serta secara terpisah di bawah Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual (POCSO), yang memiliki hukuman lebih berat dengan waktu penjara yang lebih lama.
Selain itu, polisi Dombivli diketahui masih mencari sisa tujuh orang yang juga menjadi tersangka.
Insiden itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus pemerkosaan dan kontroversi, membuat India menjadi menakutkan dan sekali lagi menyoroti masalah yang terus-menerus dengan kekerasan seksual.
Dua pekan yang lalu, seorang wanita yang diduga diperkosa di Mumbai meninggal karena luka-lukanya, setelah dia ditemukan terbaring tak sadarkan diri di dalam sebuah minibus terbuka.
Aktivis mengatakan kasus ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan pemerkosaan brutal tahun 2012 dan pembunuhan seorang mahasiswa yang memicu protes massal di seluruh negeri.
Sementara bulan lalu, seorang gadis 9 tahun diperkosa beramai-ramai dan dibunuh di ibu kota New Delhi. Empat pria, termasuk seorang pendeta Hindu, telah didakwa terlibat dalam kematiannya.
Sejak protes 2012, ketika jutaan perempuan menyerukan hukum dan perlindungan yang lebih kuat bagi perempuan, pemerintah telah memperkenalkan undang-undang baru dan hukuman yang lebih keras. Namun, kata para aktivis, masalahnya tetap ada, didorong oleh kesulitan dalam pelaporan, penegakan yang buruk oleh pihak berwenang, ketidaksetaraan gender yang mengakar dan diskriminasi kasta.
Pemerkosaan yang dilaporkan telah meningkat selama bertahun-tahun, berpotensi karena kesadaran yang lebih besar seputar masalah ini. Lebih dari 32.000 tercatat pada 2019, naik dari 25.000 pada 2012. Tetapi banyak pemerkosaan tidak dilaporkan, yang berarti jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Baca juga:
- Soal Sistem Rudal S-400 Rusia, Presiden Erdogan: Sudah Selesai dan Amerika Serikat Harus Memahami Ini!
- Terungkap, Tentara Inggris Terkait dengan Kematian Ratusan Warga Sipil Afghanistan, Termasuk 86 Anak-anak
- Sebut Pemerintahan Taliban Belum Inklusif, Presiden Erdogan Kasih Syarat untuk Kerja Sama
- Presiden Biden dan Presiden Macron Sudah Berbicara di Telepon, Menlu Prancis: Perlu Waktu Pulihkan Kepercayaan
Serangkaian pemerkosaan baru-baru ini di Mumbai telah mendorong polisi untuk mengumumkan tindakan baru. Polisi membentuk unit pengaman wanita di setiap kantor polisi di kota, dan mengerahkan kendaraan patroli di titik-titik rawan kejahatan terhadap wanita, polisi mengumumkan pada 14 September.
Langkah-langkah lain akan mencakup pembuatan daftar pelanggar seksual sejak lima tahun yang lalu, dan mewajibkan petugas untuk menjalani pelatihan dalam menangani korban kekerasan seksual, lengkap dengan ujian sebelum mereka bergabung dengan kepolisian India.