Buah dari Kerja Keras, Satgas Nyatakan COVID-19 di Indonesia Sudah Terkendali
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan saat ini kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia sudah terkendali. Hal ini berkat perbaikan pada indikator penanganan pandemi yang sudah dilakukan.
"Dengan segala perbaikan pada berbagai indikator penanganan COVID-19 di Indonesia, dapat dikatakan bahwa saat ini pandemi COVID-19 terkendali," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 21 September.
Wiku menuturkan, pada minggu ini kasus COVID-19 di Indonesia kembali mengalami penurunan yang cukup drastis. Per kemarin, 20 sept 2021 kasus positif harian telah menyentuh angka seribu kasus dengan kasus aktif yang telah menyentuh 1 persen selama 5 hari berturut-turut.
"Ini adalah pencapaian yang sangat baik dan buah kerja keras kita semua, mengingat kita pernah mencapai 56 ribu kasus harian dengan kasus aktif 18 persen pada bulan Juli lalu," ujarnya.
Namuan, Wiku menggarisbawahi bahwa adanya perbaikan pada kasus aktif yang mencapai 1 persen ini tidak boleh membuat semua pihak menjadi lengah.
Baca juga:
- Positivity Rate COVID-19 Mingguan di Indonesia Capai Angka Terendah Selama Pandemi
- Update COVID-19 per 21 September: Kasus Baru 3.263, Sembuh Bertambah 6.581
- Siap-siap, Kemenkes Sudah Prediksi Indonesia Mungkin Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19
- Bareskrim Turun Tangan Usut Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Alasannya
Sebab, berkaca pada negara lain yang sempat mengalami kasus aktif bahkan di bawah 1 persen, ternyata tetap mengalami lonjakan kasus baru-baru ini.
Ia mencontohkan, Australia yang kasus aktifnya sempat mencapai 0,26 persen pada tanggal 24 Mei lalu, kembali mengalami peningkatan hingga 30 ribu kasus aktif per 9 September.
Hal serupa juga teramati pada Selandia Baru yang kasus aktifnya sempat mencapai 0,6 persen per 1 Juni lalu kembali mengalami kenaikan kasus pada awal september mencapai 750 kasus aktif.
"Ini menandakan bahwa perbaikan kasus COVID-19 harus terus dipertahankan dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan karena tidak ada jaminan bahwa keberhasilan penanganan COVID-19 saat ini akan bertahan seterusnya jika tidak diimbangi dengan upaya perbaikan yang konsisten dan terus menerus," pungkasnya.