Google Diprotes karena Punya Gim yang Mengandung Pelecehan Seksual dan Pornografi di Play Store
JAKARTA - Sebuah aplikasi gim yang mengandung pelecehan seksual dan konten pornografi tiba-tiba muncul dalam iklan yang diperlihatkan pada anak-anak dan remaja. Bahkan, aplikasi itu dapat diunduh di Play Store milik Google.
Dalam video iklan tersebut, permainan yang dijuluki LUV itu memperlihatkan seorang pria melepas pakaian wanita saat ia tertidur. Sebuah permainan sangat tidak pantas yang tersedia untuk diunduh dari toko aplikasi Google sedang diiklankan kepada anak-anak dan remaja, lebih parahnya wanita yang dimaksud digambarkan sebagai saudara tiri pemain.
Iklan itu kemudian menarik komentar pembuat film yang berbasis di Florida Michael McWhorter, dan mengunggah komentarnya di TikTok yang kemudian ia bagikan di Twitter. McWhorter dalam videonya berhasil mengumpulkan lebih dari 700.000 views dengan ribuan orang berbondong-bondong ke laman unduh gim untuk memberikan ulasan bintang satu.
"Google, bagaimana permainan ini tersedia di toko aplikasi Anda? Dan kemudian diiklankan di gim lain – gim yang bisa dimainkan anak saya dengan mudah. Menurut Anda apa yang diajarkan hal ini kepada anak laki-laki praremaja tentang bagaimana wanita seharusnya dihargai dan diperlakukan?," ungkap McWhorter dalam videonya seperti dikutip dari METRO, Selasa, 21 September.
Video McWhorter lalu dibanjiri komentar orang lain yang terkejut dengan konten semacam ini tersedia untuk diunduh. Di halaman Google Play, seorang pengguna menulis, "Tidak dimainkan, dipasang, diberi peringkat, dan dihapus. Iklan untuk ini menjijikkan dan mempromosikan pelecehan seksual dan pemerkosaan. Ditandai sebagai tidak pantas untuk Google," tulisnya.
Gim yang memiliki peringkat 17+ di Google Play Store ini menawarkan gameplay adiktif dan cerita interaktif sebagai nilai jual utamanya. Gim ini tampaknya menjadi satu-satunya aplikasi yang dibuat oleh Afivad Limited, tetapi pencarian sepintas memunculkan banyak gim simulasi pornografi terselubung.
Baca juga:
- Penambangan Bitcoin Ciptakan Sampah Elektronik dalam Jumlah Besar, Ini Penyebabnya
- Bill Gates Kumpulkan Dana untuk Kembangkan Teknologi Bersih Guna Cegah Perubahan Iklim
- Harley Davidson Luncurkan Sepeda Listrik Pertama dalam Edisi Terbatas
- Berbekal Data Satelit Miliknya, Elon Musk Tak Menyangkal Keberadaan UFO
Aplikasi apa pun yang berisi materi pornografi melanggar kebijakan Google Inappropriate Content policy untuk Google Play Store, yang berisi, "Kami tidak mengizinkan aplikasi yang berisi atau mempromosikan konten seksual atau kata-kata kotor, termasuk pornografi, atau konten atau layanan apa pun yang dimaksudkan untuk memberikan kepuasan seksual," tulis Google dalam kebijakannya.
Sebagai informasi, McWhorter dan yang lainnya telah menuntut agar Google menghapus gim ini dan serupa dari Google Play Store, serta menghentikan iklan yang menampilkannya muncul di gim dan aplikasi lain. Sayangnya raksasa teknologi itu hingga kini belum memberikan keterangan terkait gim tersebut.