Helikopter Jenis Ini yang Bakal Evakuasi Jenazah Nakes Gabriela dari Kiwirok
JAKARTA - Helikopter jenis Bell milik Penerbangan TNI AD (Penerbad) mengevakuasi jenazah tenaga kesehatan, Gabriela Meilan dari Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, yang meninggal akibat dianiaya kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Mudah-mudahan evakuasi jenazah Gabriela berjalan lancar tanpa gangguan berarti," harap Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan kepada Antara, Selasa di Jayapura, 21 September.
Bukan cuma untuk mengevakuasi jenazah Gabriela. Heli ini juga akan digunakan untuk mengevakuasi warga sipil lainnya dari Kiwirok yang diperkirakan masih ada 19 orang.
Jenazah Gabriela Meilan dievakuasi dari jurang Jumat (17/9) namun karena ada masalah mesin menyebabkan helikopter Caracal milik TNI-AU tidak bisa kembali dan melakukan evakuasi, tambah Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Baca juga:
- Kisah Katrina Sampe, Nakes di Kiwirok yang Selamat dari Kejaran KKB: 3 Hari di Jurang Hanya Minum Air Hujan
- Nakes Korban KKB di Kiwirok Bantah dr Restu Pamanggi Pegang Senpi Saat Diserang Panah dan Sajam
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta Pemerintah Sikat KKB: Jangan Ragu Bertindak Hanya karena Persoalan HAM
- Polri Pastikan Keamanan PON XX di Papua dari Ancaman KKB
Kontak tembak antara anggota TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB), kembali terjadi di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin, 20 September kemarin. Beruntung tidak ada korban jiwa dari anggota TNI-Polri.
Ia mengatakan kontak tembak yang terjadi itu dengan kelompok Lamek Taplo yang sejak Senin, 13 September melakukan baku tembak dan menyerang warga sipil yang bertugas sebagai tenaga kesehatan di Kiwirok.
Akibat penyerangan kepada nakes, seorang di antaranya bernama Gabriela Meilan meninggal dunia setelah terjatuh bersama tiga rekannya kedalam jurang dan dianiaya kawanan KKB.
Jenazah Gabriela baru berhasil dievakuasi Jumat 17, September sore setelah mendapat bantuan pinjaman peralatan dari SAR Jayapura dan kini disemayamkan di rumah anggota Koramil Kiwirok, kata AKBP Cahyo.