Anggota DPRD DKI Fraksi PSI Pertanyakan Commitment Fee Formula E Jakarta yang Lebih Mahal dari Negara Lain
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan mahalnya biaya commitment fee Formula E selama 5 tahun penyelenggaraan yang harus dibayar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan perhitungannya, biaya commitment fee Formula E yang ditanggung APBD Jakarta yakni 122,102 Juta poundsterling atau setara Rp2,4 Triliun.
Padahal, kata Anggara, penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada hanya terdapat biaya Nomination fees for the City of Montreal sebesar 151,000 dolar Kanada atau setara Rp1,7 miliar dan Race fees sebesar 1,5 juta dolar Kanada atau setara Rp17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp18,7 miliar.
“Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakpro patut jeli dan mempertanyakan mengapa penerapan biaya komitmen fee di berbagai kota berbeda? Mengapa Montreal hanya membayar 5 persen dari biaya commitment fee yang ditagihkan Dispora?” ucap Anggara kepada wartawan, Jumat, 17 September.
Bahkan, di sejumlah kota penyelenggara Formula E seperti New York, Amerika Serikat tidak dikenai biaya commitment fee, bahkan kota Roma, Italia dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan tahun 2025.
“Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD Jakarta,” kata anggota Fraksi PSI ini.
Baca juga:
- Wagub DKI Tegaskan Pergantian Kepala BPK DKI Tak Ada Hubungannya dengan Temuan Formula E
- Di Tengah Sengkarut Formula E, Anak Buah Anies Klaim Komunikasi dengan FEO Cukup Baik
- Pangkas Biaya Penyelenggaraan Formula E, Anak Buah Anies Bakal Kurangi Acara Prabalapan
- Masih Lobi-lobi Fraksi Lain Ikut Interpelasi Formula E, PDIP: Ada Tanggapan Positif
Anggara menyebut, masih banyak sejumlah informasi terkait biaya Formula E yang tidak diketahui sepenuhnya karena Pemprov DKI Jakarta maupun Jakpro enggan membuka detail kontrak Formula E Jakarta meski beberapa kali diminta pada rapat Komisi E.
“Jika tidak ada interpelasi, maka semua ini akan jadi misteri bagi semua warga Jakarta, karena tidak ada kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies,” pungkasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan Formula E digelar pada Juni 2022. Hal ini ditegaskan lewat Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022.
Dalam instruksi ini, terdapat 28 isu yang menjadi target capaian penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022. Salah satu isu yang masuk daftar adalah penyelenggaraan Formula E.
Sejauh ini, Anies sudah membayar commitment fee yang dibayarkan tahun 2019 sebesar 20 juta pound sterling atau setara Rp360 miliar, commitment fee pada 2020 sebesar 11 juta pound sterling atau setara Rp200 miliar, dan bank garansi sebesar 22 juta pound sterling atau Rp423 miliar. Totalnya hampir Rp1 triliun.
Namun, Anies masih harus melunasi kewajiban membayar commitment fee Formula E selama 5 tahun. Perkiraan biaya commitment fee yang belum dibayar sebesar Rp2,3 triliun.
Rencana gelaran Formula E di DPRD pun masih menjadi polemik. Fraksi PDIP dan PSI mengajukan usulan hak interpelasi kepada Anies untuk meminta penjelasan mengenai hal ini.