Doa Turun Hujan dalam Bahasa Arab dan Artinya

JAKARTA – Bagi generasi milenial, hujan menumbuhkan impresi melankolia. Pada setiap generasi, hujan juga menjadi sumber inspirasi. Hujan tahun 2021 tidak turun merata di Indonesia, khususnya saat tengah bulan September.

Air sebagai sumber kehidupan, memiliki siklus yang polanya selalu sama. Dari air yang menguap, terkondensasi menjadi uap air dan lalu hujan turun. Karena turun tak merata, di beberapa daerah mengalami kekeringan. Menurut ajaran agama Islam, berikut 3 doa minta hujan dan turun hujan.

1. Doa kurab yang diucapkan sebelum doa minta hujan dan turun hujan

Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika itu menghadapi kekeringan dan memohon hujan turun untuk membasahi.

Berdasarkan urutannya sesuai dengan tuntunan, Rasullulah SAW membaca doa kurab terlebih dahulu. Doa kurab ialah doa yang dilafalkan ketika mengalami kesusahan. Doa tersebut berbunyi sebagai berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ

Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”

2. Doa minta hujan dan turun hujan

Setelah mengucapkan doa kurab, doa istisqa dilafazkan kemudian. Bacaan doa untuk minta hujan dan diberkahi dengan tanah basah adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.

Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn.

Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.”

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Artinya: “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.”

اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Allahmma aghitsnaa, allahumma aghitsnaa, allahumma aghitsnaa.

Artinya: ”Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami.” (HR. Bukhari dan Muslim).

اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Allahummasqi 'ibaadaka wabahaa imaka, wansyur rahmataka, wa ahyi baladakalmayyita.

Artinya: “Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu, hewan ternak, berilah rahmat-Mu dengan merata, dan suburkan bumi-Mu yang tandus,” (HR. Abu Daud).

3. Kebijaksanaan yang bisa diambil dari doa minta hujan turun

Setiap doa yang terucap terkandung kebijaksanaan di dalamnya. Kebijaksanaan dari doa minta turun hujan antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Memohon pertolongan langsung kepada Allah SWT sesuai ajaran Rasulullah SAW.
  2. Mengakui bahwa Allah SAW ialah Zat yang Maha Besar dan pemurah.
  3. Dengan mengucapkan doa, kita meminta pengampunan atas dosa-dosa dari perbuatan yang cela.
  4. Mengajarkan untuk lebih bersabar.
  5. Doa merupakan gerbang rahmat dari Allah karena memberi kesempatan dengan menurunkan hujan.

Kumpulan doa di atas bisa diucapkan ketika mengalami kekeringan, minta hujan dan turun hujan.