Xiaomi Blokir Penggunaan Ponsel di Sejumlah Wilayah Ini

JAKARTA - Raksasa teknologi China, Xiaomi baru saja memperbarui kebijakan ekspornya yang melarang penggunaan ponsel pintarnya di wilayah tertentu di dunia. Perusahaan sekarang mencegah pengguna mengakses ke perangkatnya yang mungkin telah ditransfer secara ilegal ke beberapa negara.

Dihimpun dari Gizmochina, Sabtu, 11 September, beberapa negara yang dilarang termasuk Suriah, Kuba, Iran, Sudan, Krimea, dan Korea Utara. Namun, masalah utamanya terjadi ketika penjual yang tidak sah terus menyelundupkan smartphone Xiaomi ke wilayah ini untuk dijual.

Sayangnya, tidak begitu jelas bagaimana beberapa wilayah terlarang itu bisa ditentukan oleh perusahaan, karena Xiaomi masih belum memiliki kehadiran resmi di banyak negara.

Kebijakan ekspor Xiaomi melarang penjualan atau ekspor perangkatnya ke wilayah yang tidak disetujui, meskipun perangkat tersebut masih dapat berfungsi dalam keadaan tertentu. Perusahaan baru saja mulai menerapkan kebijakan dengan mencegah perangkat baru diaktifkan dari wilayah yang tidak sah.

Kebijakan baru Xiaomi ini telah memengaruhi beberapa pengguna, karena ponsel mereka terkunci dan tidak dapat digunakan. Pengguna yang terpengaruh mungkin mendapatkan pemberitahuan bahwa kebijakan Xiaomi tidak mengizinkan penjualan atau penyediaan produknya ke wilayah pengguna, sehingga permintaan aktivasi akan ditolak.

Pengguna yang terdampak pun kemudian diarahkan menghubungi penjual untuk informasi lebih lanjut. Hingga kini belum jelas apakah kebijakan tersebut memengaruhi perangkat Xiaomi yang telah diaktifkan di wilayah yang disetujui dan digunakan di wilayah terlarang.

Sementara itu, kebijakan ini baru berjalan di inti sindikat reseller. Penjual berkembang dengan kemampuan mereka untuk menyediakan perangkat fungsional di yurisdiksi, di mana pabrikan belum hadir di wilayah tersebut.