Indeks Keyakinan Konsumen Ada di Level 77,3 Persen, Indef: Terendah Selama 12 Tahun
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang dirilis Bank Indonesia (BI) di Agustus 2021 sebesar 77,3 persen merupakan yang terendah selama 12 tahun terakhir. Turunnya IKK tersebut disebabkan merebaknya COVID-19 varian delta di Tanah Air.
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan kondisi tersebut diperburuk dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan berlanjut pada PPKM level. Padahal, kata Eko, di awal tahun keyakinan konsumen hampir menembus level optimistis di angka 100 persen.
"Jadi bisa dibayangkan betapa PPKM darurat dan leveling kemarin membuat keyakinan konsumen benar-benar turun sampai ke titik terendah dalam 12 tahun terakhir," katanya dalam diskusi virtual, Jumat, 10 September.
Eko mengatakan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diambil pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 itu sangat memukul konsumsi dalam negeri selama dua bulan berturut-turut. Kata Eko, pada Juli level IKK berada di posisi pesimistis dengan angka 80 persen.
Baca juga:
Menurut Eko, pemulihan kepercayaan konsumen sangat bergantung pada seberapa cepat pemerintah mampu menangani pandemi COVID-19 yang ada di Tanah Air.
Bercermin dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang dan China, kata Eko, indeks kepercayaan konsumen mereka mampu naik drastis saat COVID-19 dapat dikendalikan penyebarannya.
Eko mengatakan, berdasarkan data terakhir di bulan lalu IKK di AS telah mencapai 101 persen. Sementara di Eropa berada pada level 100 persen. Sedangkan Jepang 98 persen dan China 100 persen.
"Di India pada awal tahun sempat menyentuh 98 persen, tapi melandai lagi karena ada varian delta," tuturnya.
Indef belum dapat memperkirakan kapan peningkatan IKK dapat terjadi. Sebab, penyebaran virus penyebab COVID-19 masih terus terjadi, meskipun pemerintah menggenjot proses vaksinasi.