Peluncuran MPR, Tokoh 212 Ustaz Yusuf Martak Blak-Blakan: Paling Jijik Bicara Toleransi
JAKARTA - Tokoh 212 Ustaz Yusuf Martak secara mengejutkan bilang toleransi adalah pembicaraan yang paling menjijikan. Hal itu dia sampaikan di sela-sela peluncuran Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) di Kramat Jati, Senin, 6 September kemarin.
Sebabnya, ada hal krusial yang harusnya dibicarakan ketimbang toleransi. Semisal tergerusnya tanah, bumi atau hasil kekayaan alam Indonesia.
"Kalau kita bicara toleransi saya paling, maaf, paling jijik bicara soal toleransi. Toleransi apa? tanah bumi hasil alam habis masih mau bicara toleransi. Toleransi apa yang dituntut lagi? Sekarang toleransi apa, apakah pribumi harus habis dihanguskan dulu," tegas Yusuf Martak dilansir dari kanal Youtube Eggi Sudjana, Selasa, 7 September.
Yusuf Martak menambahkan, lahirnya Majelis Penderitaan Rakyat adalah bagian penting untuk mengisi kemandulan yang ditunjukan oleh lembaga legislatif, baik MPR atau DPR RI. Sejauh ini tidak ada kiprah penting kedua lembaga ini untuk negara.
"Nol besar semuanya," tegas Yusuf Martak.
Baca juga:
- Tokoh 212 Ustaz Yusuf Martak Sebut Menko Luhut Pandjaitan 'Kosong,' Heran Kenapa Pada Takut?
- Tak Ada Indikasi Pembobolan, Bareskrim Setop Penyelidikan Dugaan Kebocoran Data di Aplikasi eHAC
- Distribusikan 14,9 Juta Dosis Vaksin COVID, Bio Farma Masih Tunggu Permintaan Kemenkes
- Aktor Intelektual Perusakan Masjid Ahmadiyah Masih Diburu, 16 Orang Jadi Tersangka
Selain itu, Yusuf Martak juga menyinggung Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Yusuf Martak heran kenapa ada kesan ketakutan kepada Menko Luhut.
"Kenapa sih cuma LBP (Luhut Binsar) saja enggak ada yang berani? Apa sih kelebihan LBP? LBP enggak ada apa-apanya, kosong di mata saya! Maafin iya bukan saya arogan," tegas Yusuf Martak.
Selain itu, Yusuf Martak juga menyinggung perpanjangan demi perpanjangan PPKM yang dilakukan pemerintah. Ironisnya, dengan keadaan PPKM dimana terjadi pembatasan sana sini, pemerintah justru memasukan tenaga kerja asing ke Indonesia.