Tokoh 212 Ustaz Yusuf Martak Sebut Menko Luhut Pandjaitan 'Kosong,' Heran Kenapa Pada Takut?
JAKARTA - Sindiran keras dilontarkan salah satu tokoh 212, Ustaz Yusuf Martak kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Yusuf Martak heran kenapa ada kesan ketakutan kepada Menko Luhut.
"Kenapa sih cuma LBP (Luhut Binsar) saja enggak ada yang berani? Apa sih kelebihan LBP? LBP enggak ada apa-apanya, kosong di mata saya! Maafin iya bukan saya arogan," tegas Yusuf Martak dilansir dari kanal Youtube Eggi Sudjana, Selasa, 7 September.
Sindiran Yusuf Martak disampaikan dalam peluncuran Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) di Kramat Jati, kemarin. Selain Yusuf Martak, hadir pula beberapa tokoh 212 seperti Babe Haikal Hasan, Youtuber Babe Aldo.
Awalnya Yusuf Martak menjelaskan latar belakang berdirinya Majelis Penderitaan Rakyat. Dia geram karena DPR maupun MPR terlihat mandul dalam mengakomodir kepentingan rakyat. Tidak ada hal berarti yang dilakukan legislatif untuk kebaikan rakyat.
Baca juga:
- Tak Ada Indikasi Pembobolan, Bareskrim Setop Penyelidikan Dugaan Kebocoran Data di Aplikasi eHAC
- Distribusikan 14,9 Juta Dosis Vaksin COVID, Bio Farma Masih Tunggu Permintaan Kemenkes
- Aktor Intelektual Perusakan Masjid Ahmadiyah Masih Diburu, 16 Orang Jadi Tersangka
- Menanti Kinerja Polda Kalbar di Tengah Desakan Usut Tuntas Kasus Perusakan Masjid Ahmadiyah
Kekayaan negara digerus habis, sumber daya alam 'dirampok.' Lantas apa yang dilakukan oleh lembaga perwakilan rakyat tersebut. Selain itu, Yusuf Martak juga menyinggung perpanjangan demi perpanjangan PPKM yang dilakukan pemerintah.
Ironisnya, dengan keadaan PPKM dimana terjadi pembatasan sana sini, pemerintah justru memasukan tenaga kerja asing ke Indonesia.
"Saya tidak peduli lagi kok, apa sekarang seorang menteri bisa menguasai seluruh tugas dan jabatan? Berarti kabinet yang lain mandul. Memang sengaja dipasang orang-orang mandul semuanya, contoh seperti Menkes Terawan, kenapa begitu berbeda pendapat langsung disingkirkan dan kenapa penggantinya tidak lebih hebat dari dokter Terawan? Ini semua hanya siasat, ini negara mau dibawa kemana?" tegas Yusuf Martak.