Genome Sequencing Sudah Dilakukan, Kemenkes Pastikan Varian Mu Belum Terdeteksi di Tanah Air

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan COVID-19 varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Kepastian ini, kata dia, didapat setelah dilaksanakan genome sequencing terhadap ribuan sampel yang dimiliki.

"Di sekitar kita belum ada varian Mu. Kita sudah melakukan genome sequencing terhadap 7.000an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi," kata Dante dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Kemenko Marves RI, Senin, 6 September.

Meski begitu, Wamenkes mengatakan varian Mu ini memang sudah ada di Kolombia. Namun, Dante memastikan penyebaran varian ini tidak seperti varian Delta yang lebih cepat menular.

"Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif seperti juga varian Landa di Peru," imbuhnya.

Diketahui, World Health Organization (WHO) mengatakan sedang memantau varian virus corona baru yang dikenal sebagai Mu. Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari lalu.

Terkait hal ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan varian COVID-19 B1621 atau varian Mu yang ditemukan di Kolombia tersebut masuk dalam klasifiaksi variant of interest (VoI). Saat ini, pesebarannya sudah ditemukan di beberapa negara lain di Amerika Selatan dan Eropa.

"Status VoI diberikan kepada varian yang sedang diamati untuk dapat memberikan kesimpulan bahwa varian ini bersifat lebih infeksius daripada varian original-nya," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 2 September.

Dalam mewaspadai masuknya varian Mu ke Indonesia, Wiku menuturkan pemerintah terus mengawasi pergerakan pelaku perjalanan yang datang dari luar negeri hingga di dalam negeri itu sendiri.

"Walaupun saat ini kondisi cenderung normal dan pembukaan beberapa pembukaan sektor juga secara gradual dilakukan, pemerintah terus berusaha mengawasi mobilitaas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian," ungkap dia.