Alam Sutera Realty, Pengembang Properti Milik Konglomerat The Ning King Masih Rugi Rp244 Miliar meski Raup Pendapatan Rp1,1 Triliun

JAKARTA - Pengembang properti PT Alam Sutera Realty Tbk mencatatkan pertumbuhan double digit dari pos pendapatan di enam bulan pertama tahun ini. Meski demikian, emiten berkode saham ASRI ini mencatatkan kerugian pada semester I 2021.

Dalam laporan keuangan Alam Sutera yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa 31 Agustus, perusahaan properti milik konglomerat The Ning King ini membukukan pendapatan senilai Rp1,10 triliun atau naik 20,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp919,50 miliar.

Kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun berkurang menjadi rugi Rp244,91 miliar dari sebelumnya rugi Rp512,48 miliar.

Dilihat dari kontributor pendapatan, pemasukan dari real estat naik paling tinggi sebesar 24,65 persen menjadi Rp922,89 miliar dari sebelumnya Rp740,37 miliar. Di dalamnya, penjualan rumah dan ruko melesat 233,32 persen secara tahunan menjadi Rp729,24 miliar dari sebelumnya Rp218,78 miliar.

Sementara penjualan tanah masih turun 56,03 persen menjadi Rp146,61 miliar dari sebelumnya Rp333,50 miliar dan penjualan apartemen turun 37,44 persen menjadi Rp37,67 miliar dari sebelumnya Rp60,22 miliar.

Pendapatan jasa hospitality dan prasarana juga membaik 19,64 persen menjadi Rp183,75 miliar dari sebelumnya Rp153,58 miliar. Namun, pendapatan dari pariwisata dan lainnya masih turun 90,72 persen menjadi Rp2,37 miliar dari sebelumnya Rp25,54 miliar.

Total aset ASRI hingga akhir semester I/2021 tercatat senilai Rp21,46 triliun atau tumbuh 1,13 persen dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp21,22 triliun. Ekuitas berkurang 2,65 persen year-to-date menjadi Rp9,13 triliun dan liabilitas naik 4,14 persen secara tahunan menjadi Rp12,33 triliun.