Bagikan:

JAKARTA - PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatat, pendapatan hingga semester I tahun 2024 mencapai Rp1,9 triliun. Angka ini naik 18 persen secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp1,59 triliun.

Secara rinci, mayoritas pendapatan Alam Sutera bersumber dari real estat Rp1,44 triliun. Lalu, jasa hospitality dan prasarana Rp320,9 miliar, pariwisata Rp119,3 miliar serta lainnya Rp422,6 juta.

"Pendapatan Rp1,9 triliun atau meningkat 18 persen yoy, yang mana kontribusi terbesar adalah penjualan dari rumah dan ruko sebesar Rp1,2 triliun," ujar Investor Relation Alam Sutera Tassa Remisha dalam agenda Public Expose Live secara daring, Kamis, 29 Agustus.

Menurut Tassa, naiknya pendapatan ASRI dikarenakan adanya peningkatan pengakuan pendapatan dari beberapa proyek, antara lain Winona Cluster, Sutera Sawangan dan Eldora Cluster.

"Semua segmen pendapatan mengalami kenaikan yang baik, kecuali penjualan tanah dan gedung perkantoran," katanya.

Beban pokok penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lainnya sebesar Rp908 miliar di semester I-2024, naik dari Rp775 miliar di periode sama tahun lalu. Alhasil, laba kotor sebesar Rp974 miliar di semester pertama 2024, masih naik 18 persen yoy.

Sayangnya, sejumlah beban ASRI tercatat naik di semester I-2024. Misalnya, beban penjualan ASRI naik ke Rp75,52 miliar per Juni 2024, dari sebelumnya Rp62,87 miliar di Juni 2023. Beban umum dan administrasi juga naik ke Rp190,71 miliar dari sebelumnya Rp176,30 miliar.

Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp24 miliar di semester I-2024. Ini turun 86 persen yoy.

Adapun per kuartal I-2024, ASRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp42,12 miliar, naik 39 persen secara tahunan alias year on year (yoy). Penjualan, pendapatan jasa dan usaha lainnya tercatat sebesar Rp947,27 miliar, naik 36 persen yoy dari Rp695,06 miliar.