Pemprov Riau Kirim Hasil Tes PCR ke Lab Pusat Deteksi Varian Delta
PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengirimkan sampel tes swab PCR ke laboratorium di Jakarta. Tujuannya untuk mendeteksi ada-tidaknya varian Delta.
"COVID-19 varian Delta juga sudah masuk ke Riau dan saat ini dari Kementerian Kesehatan juga telah memberikan arahan, agar warga yang diperiksa PCR itu juga nanti diteruskan ke lab di Jakarta," kata Syamsuar di Pekanbaru, Selasa, 24 Agustus.
Gubri Syamsuar mengatakan pengiriman sampel tes swab PCR ke Jakarta dilakukan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 varian Delta di Riau.
Untuk pemeriksaannya nanti, apabila terpapar COVID-19 maka pemerintah meminta untuk lebih mewaspadainya, dan semua pihak di Riau harus mematuhi protokol kesehatan.
"Karenanya protokol kesehatan tetap dijaga, dan sesuai harapan pemerintah juga tetap berhati-hati karena COVID-9 belum berakhir," katanya.
Sebelumnya, Jubir Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian virus COVID-19 dari India, Delta, memiliki tingkat penularan 60 persen lebih cepat bila dibandingkan dengan varian dari Inggris.
Baca juga:
- Diajak Jokowi Tinjau Ibu Kota Negara, Prabowo: Harus Ada Keberanian Memindahkan Ibu Kota
- KPK Beberkan Empat Perkara yang Paling Populer Hingga Agustus Ini, Termasuk Kasus Suap Juliari Batubara
- Para Pejabat Ini Mengaku ke Jokowi Sudah Divaksin Booster
- Sanksi Tilang Ganjil-Genap di Jakarta saat PPKM Level 3 Masih Dikaji
Siti Nadia mengatakan varian jenis Delta dari India ini berbeda dengan varian dari Afrika. Untuk diketahui, varian dari Afrika memiliki karakter yang dapat memperparah penyakit bawaan dari pasien.
"Varian baru asal Afrika akan membuat penyakit menjadi lebih berat, sedangkan varian dari India meningkatkan penularan hingga 60 persen dari Inggris," kata Siti Nadia.
Ahli epidemiologi Dokter Lalit Kant mengatakan, ancaman varian baru dapat menggagalkan kemajuan penanggulangan pandemi corona. Varian ini terbentuk dari mutasi Delta atau B.1.617.2. Delta disebut-sebut sebagai penyebab gelombang kedua COVID-19 di India.
Pejabat kesehatan negara itu telah mengidentifikasi tiga karakteristik Delta Plus. Situs berita Al Jazeera menuliskan ketiganya yang pertama, meningkatkan transmisibilitas. Kedua, lebih mengikat reseptor sel paru-paru dan berpotensi mengurangi respons antibodi.