Di Indonesia, Kemenangan Taliban Bisa Digunakan Sebagai Narasi Propaganda ISIS atau Al-Qaeda

JAKARTA - Peneliti Pusat Kajian Keamanan Nasional (Puskamnas) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Ali Asghar menilai, kemenangan Taliban di Afghanistan akan memiliki implikasi bagi Indonesia saat ini.

Menurut Ali, hal ini bisa digunakan kelompok-kelompok teror seperti ISIS maupun Al-Qaeda sebagai framing.

"Bisa digunakan sebagai narasi propaganda oleh kelompok-kelompok pendukung ISIS atau Al-Qaeda. Sadar atau tidak, Taliban adalah gerakan dimana tumbuh dan berkembangnya jihad itu dari Afghanistan," terang Ali saat dihubungi VOI, Senin, 23 Agustus. 

Banar bahwa ISIS, Al-Qaeda memiliki embrio kelahiran yang berbeda dengan Taliban di Afghanistan. Namun, kelompok-kelompok teror ini memiliki kesamaan dalam bidang ideologis yaitu formalisasi syariat Islam.

"Di Indonesia kebangkitan Taliban bisa menjadi inspirasi bagi kelompok yang selama ini mengagendakan tujuan negara Islam, formalisasi syariat islam. Taliban jadi inspirasi setelah 20 tahun menunggu mencapai kemenangan," terang Ali.

Ali meyakini, secara ideologis, tidak ada yang berubah dari Taliban. Misalnya dalam moderasi beragama, kebebasan berpendapat atau hak-hak sipil. Namun soal politik, Taliban telah mengambil sikap yang lebih pragmatis. 

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan beberapa elite Taliban yang akan membuka kerjasama dengan pemerintah negara lain, semisal China atau Rusia. Bagi Ali, ini menarik karena menyangkut geopolitik Taliban ke depan. 

Pasalnya, Taliban sejak tahun 70-an didukung penuh oleh pemerintah Arab Saudi karena memiliki kesamaan dalam paham wahabi. Sementara China merupakan negara dengan blok kekuasaan yang berbeda dengan Arab Saudi.

"Nah, ini yang menari kita bisa lihat nanti ending-nya seperti apa," singkat Ali.